Translate

Jumat, 29 April 2011

SAJAK SEONGGOK JAGUNG

SAJAK SEONGGOK JAGUNG

oleh Soma Jenar pada 23 Februari 2010 jam 2:00


Seonggok jagung di kamar
dan seorang pemuda
yang kurang sekolahan.

Memandang jagung itu,
sang pemuda melihat ladang;
ia melihat petani;
ia melihat panen;
dan suatu hari subuh,
para wanita dengan gendongan
pergi ke pasar ………..
Dan ia juga melihat
suatu pagi hari
di dekat sumur
gadis-gadis bercanda
sambil menumbuk jagung
menjadi maisena.
Sedang di dalam dapur
tungku-tungku menyala.
Di dalam udara murni
tercium kue jagung

Seonggok jagung di kamar
dan seorang pemuda.
Ia siap menggarap jagung
Ia melihat kemungkinan
otak dan tangan
siap bekerja

Tetapi ini :

Seonggok jagung di kamar
dan seorang pemuda tamat SLA
Tak ada uang, tak bisa menjadi mahasiswa.
Hanya ada seonggok jagung di kamarnya.

Ia memandang jagung itu
dan ia melihat dirinya terlunta-lunta .
Ia melihat dirinya ditendang dari diskotik.
Ia melihat sepasang sepatu kenes di balik etalase.
Ia melihat saingannya naik sepeda motor.
Ia melihat nomor-nomor lotre.
Ia melihat dirinya sendiri miskin dan gagal.
Seonggok jagung di kamar
tidak menyangkut pada akal,
tidak akan menolongnya.

Seonggok jagung di kamar
tak akan menolong seorang pemuda
yang pandangan hidupnya berasal dari buku,
dan tidak dari kehidupan.
Yang tidak terlatih dalam metode,
dan hanya penuh hafalan kesimpulan,
yang hanya terlatih sebagai pemakai,
tetapi kurang latihan bebas berkarya.
Pendidikan telah memisahkannya dari kehidupan.

Aku bertanya :
Apakah gunanya pendidikan
bila hanya akan membuat seseorang menjadi asing
di tengah kenyataan persoalannya ?
Apakah gunanya pendidikan
bila hanya mendorong seseorang
menjadi layang-layang di ibukota
kikuk pulang ke daerahnya ?

Apakah gunanya seseorang
belajar filsafat, sastra, teknologi, ilmu kedokteran,
atau apa saja,
bila pada akhirnya,
ketika ia pulang ke daerahnya, lalu berkata :
" Di sini aku merasa asing dan sepi !"

Karya W.S. Rendra
· · Bagikan · Hapus
    • Zachsoew Rumayom gimana kalau pertanyaanya menjadi Apa gunanya aku hidup???
      23 Februari 2010 jam 21:28 ·
    • Soma Jenar
      ‎@Rumayom Zachsoew Jr. :hehehe...mantaff bang pemutar balikan logikamu...,hmmm....Ini pertanyaan yg sangat sulit. Bahkan untuk orang yg sudah lama hidup di dunia ini.hehehe...
      Jawaban yg akan diberikan oleh tiap-tiap orang akan berbeda. Kare...na tujuan hidup orang juga berbeda-beda.
      Saya akan mencoba mengutarakan pendapat saya.
      "Hidup tidak akan berarti kalau kita lakukan hanya untuk diri sendiri saja."
      Mari kita coba merenungkannya maksud dari kalimat tersebut.
      Dengan cara mencari tahu tujuan orang-orang bekerja.
      Ada yg bilang supaya jadi orang kaya -_-".
      Ada juga yg bilang "daripada nganggur di rmh, mending kerja" -_-".
      Sampai ada yg menjawab, "Kalau saya tidak kerja, anak dan istri saya makan apa ?".
      Dari situ dapat diambil kesimpulan :
      "Manusia yg lalu ada untuk manusia sekarang. Dan manusia yg sekarang ada untuk manusia yg akan datang."
      Mengapa kesimpulannya demikian ?
      Kita ambil contoh seorang ayah tadi. Dia berjuang untuk anaknya yg masih belum sanggup menghadapi kehidupan seorang diri. Sang ayah akan berjuang untuk mencari nafkah sehingga anaknya memperoleh hidup yg layak.
      Dari contoh diatas, sang ayah merupakan contoh untuk "manusia masa lalu" dan sang anak adalah "manusia sekarang dan yg akan datang".
      Untuk itulah, jika pertanyaanya Apa gunanya aku hidup???, maka jawaban menurut aku :
      "Saya hidup untuk masa depan saya dan untuk orang-orang yg sekarang menjadi tanggung jawab saya dan juga untuk orang-orang yang kelak akan menjadi tanggung jawab dalam hidup saya".
      okey bang....semoga mendapat pencerahan...n semangad...selalu menatap masa depan....Caiyo....Salam Super....(^_^).
      Lihat Selengkapnya
      23 Februari 2010 jam 22:47 ·
    • D FeNi Cm Aprillia For kahlil gibran " apabila km tlah mnyelesaikan semua misteri kehidupan kamu akan merindukan kematian,karna ia tdk lain adlh misteri kehidupan yg lain.kelahiran dan kematian adlh dua ekspresi trmulia dr keberanian."

      namun om
      hidup itu bukan suatu tujuan tp suatu jembatan dan harta bukan suatu tujuan hidup namun suatu jembatan
      23 Februari 2010 jam 23:13 melalui Facebook Seluler ·
    • Soma Jenar
      ‎@D FeNi Cm Aprilia : yupp, itulah maka banyak versi dari pertanyan tadi tinggal di lihat dari sudut pandang mana kita melihat makna dri tujuan hidup itu sendiri, setiap insan mempunyai kesan sendiri, namun kalau boleh ku simpulkan.
      gunanya ...hidup ialah untuk menjalani semua proses kehidupan yg terjad dlm dirii dan merasakannya, baik yg brkaitan hal yg menyenangkan hati atau yg tidak menyenangkan utk diambil pembelajarannya yg pd akhirnya kita bisa menentukan mana yg baik dan yg buruk, lalu kita jadi bisa mengamalkannya kpd sesama dan lingkungan, jika semuanya dijalani dgn ikhlas dan karena Allos swt maka menjadi sebuah nilai ibadah, buat apa ? buat yg percaya mengenai seleksi kehidupan, jika yg perilakunya menunjukan nialai ibadah maka orang yang bersangkutan dpt lolos dan menjadi juara dgn mendapat hadiah syurga yg kehidupannya lebih baik dari Dunia.
      Salam bahagia......^.^
      Lihat Selengkapnya
      23 Februari 2010 jam 23:27 ·
    • Iymaz Scientist Walah . . . omongannya berat cmuah ,,
      24 Februari 2010 jam 4:45 melalui Facebook Seluler ·
    • Dian Ratna Sullivianti SMK,,,BISA... (co2k jd iklan)
      24 Februari 2010 jam 5:55 melalui Facebook Seluler ·

Tidak ada komentar:

Posting Komentar