Translate

Jumat, 06 Mei 2011

Arti Angka 212 pada Dada Wiro Sableng

Arti Angka 212 pada Dada Wiro Sableng

Masyarakat Indonesia tentunya tidak asing lagi dengan cerita silat Wiro Sableng. Bagaimana tidak? Buku cerita Wiro Sableng merupakan salah satu buku terlaris pada masa ku dulu, bahkan Wiro Sableng dituangkan ke dalam film layar kaca, meski efek filmnya kurang menarik.
Wiro Sableng, demikian nama tokoh dalam cerita itu, konon Wiro Sableng itu pernah hidup pada zaman dulu di tanah jawa. Tapi yang menarik bukan asal usulnya Wiro Sableng melainkan karakter dan angka 212 yang tertulis didadanya. Wiro Sableng (gila) sesuai namanya, kelakuannya seperti orang gila. Kadang tertawa sendiri, ngomong sendiri dan banyak lagi kelakuannya yang suka bikin musuh-musuhnya kesal dan marah.
Karakter dan apa saja yang melekat pada diri Wiro Sableng? Kurang lebih seperti di bawah ini:
  1. Kelakuan Wiro yang seperti orang gila tapi sebenarnya tidak, kalau dia gila tidak mungkin dia bisa berpikir sehat. Hanya musuh-musuhnya saja yang melihatnya seperti orang gila.
  2. Dalam setiap pertarungan Wiro selalu saja menang (mungkin yang bikin cerita sudah menyettingnya seperti itu)
  3. Angka 212 yang tertulis didadanya tentu memiliki arti tersendiri (mungkin hanya yang bikin cerita yang tahu artinya)
Lalu…, apa hubungannya Wiro Sableng dengan Tauhid? Mari kita kaji…
  1. Dalam ilmu tauhid/tasawuf ada istilah ke-fana-an diri atau ketiadaan diri atau kehancuran diri. Jika seseorang belajar tauhid/tasawuf pada tingkatan tertentu dia akan mengalami itu, ke-fana-an diri membuat seseorang “seperti” orang gila tapi sebenarnya tidak, semua yang dilakukannya dalam kondisi ini diluar kemauan dirinya. Allah-lah yang berbuat, laa af’al ilallah… (masih ingat dengan Al-Hallaj dan Syech Siti Jenar?)
  2. Jelas jika kita melihat point no.1, siapa yang mampu mengalahkan DIA! Tidak ada.
  3. Gabungan dari point 1 dan 2. Angka 212 itu artinya “Yang 2 itu 1, Yang 1 itu 2”, jadi yang ada hanya Dia dan Dia. Allahu a’lam.
Kajian ini mungkin hanya sekedar kebetulan saja, percaya tidaknya penulis serahkan pada pembaca masing-masing. Kebenaran sepenuhnya datang dari Allah.
Salam,

RAMALAN JAYABAYA

RAMALAN JAYABAYA

Ramalan Jayabaya merupakan sandaran dan pedoman bagi orang-orang jawa yang percaya agar Eling, Sadar serta Awas untuk menjalani hidup dengan memahami makna kahanan di jagad raya. Berikut ini beberapa cuplikan kalimat yang tertulis sebagai berikut :
Besuk yen wis ana kreta tanpa jaran.
One day there will be a cart without a horse.
Suatu saat bila sudah ada kereta tak berkuda (kendaraan bermesin).
Tanah Jawa kalungan wesi.
The island of Java will be circled by an iron necklace.
Pulau Jawa berkalungkan besi (rel Kereta Api)
Prahu mlaku ing dhuwur awang-awang.
There will be a boat flying in the sky.
Perahu terbang di angkasa (Pesawat Terbang)
Kali ilang kedhunge.
The river will loose its current.
Sungai akan kehilangan arus (menjadi kecil alirannya)
Pasar ilang kumrandhang.
There will be markets without crowds.
Pasar tidak lagi ramai
Iku tanda yen tekane jaman Jayabaya wis cedhak.
These are the signs that the Jayabaya era is coming.
Itulah pertanda bahwa era Jayabaya telah tiba.
Bumi saya suwe saya mengkeret.
The earth will shrink.
Tanah makin lama makin menyusut.
Sekilan bumi dipajeki.
Every inch of land will be taxed.
Setiap jengkal tanah akan kena pajak.
Jaran doyan mangan sambel.
Horses will devour chili sauce.
Kuda akan melahap saus cabe (manusia akan hilang perikemanusiaannya)
Wong wadon nganggo pakaian lanang.
Women will dress in men’s clothes.
Perempuan akan berpakaian seperti lelaki.
Iku tandane yen wong bakal nemoni wolak-waliking jaman.
These are the signs that the people and their civilization have been turned upside down.
Itulah tanda-tanda dimana manusia akan menemui kekacauan
Akeh janji ora ditetepi.
Many promises unkept.
Banyak janji yang tidak ditepati.
Akeh wong wani mlanggar sumpahe dhewe.
Many break their oath.
Banyak orang melanggar sumpahnya sendiri.
Manungsa pada seneng nyalah.
People will tend to blame on each other.
Manusia akan saling menyalahkan
Ora ngindahake hukum Allah.
They will ignore God’s law.
Mereka akan mengabaikan hukum Allah
Barang jahat diangkat-angkat.
Evil things will be lifted up.
Kejahatan akan terangkat / dipuja-puja
Barang suci dibenci.
Holy things will be despised.
Hal yang suci akan dibenci
Akeh manungsa mung ngutamake duwit.
Many people will become fixated on money.
Banyak manusia mengutamakan uang.
Lali kamanungsan.
Ignoring humanity.
Mengabaikan kemanusiaan
Lali kabecikan.
Forgetting kindness.
melupakan kebaikan
Lali sanak lali kadang.
Abandoning their families.
Lupa / Meninggalkan sanak saudara
Akeh Bapa lali anak.
Fathers will abandon their children.
Banyak orang tua melupakan anak-anaknya.
Akeh anak wani nglawan ibu.
Children will be disrespectful to their mothers.
Banyak anak berani melawan ibunya.
Nantang bapa.
And battle against their fathers.
Menentang ayahnya
Sedulur pada cidra.
Siblings will collide violently.
Saudara saling mengkhinati / ingkar
Kulawarga pada curiga.
Family members will become suspicious of each other.
Keluarga akan saling mencurigai
Kanca dadi mungsuh.
Friends become enemies.
Teman menjadi musuh.
Akeh manungsa lali asale.
People will forget their roots.
Banyak manusia melupakan asalnya
Ukuman Ratu ora adil.
The queen’s judgements will be unjust.
Hukuman penguasa tidak akan adil
Akeh pangkat sing jahat lan ganjil.
There will be many peculiar and evil leaders.
Banyak pejabat berlaku jahat & kecurangan
Akeh kelakuan sing ganjil.
Many will behave strangely.
Banyak perbuatan yang salah
Wong apik-apik pada kepencil.
Good people will be isolated.
Orang baik akan semakin terkucil
Akeh wong nyambut gawe apik-apik pada krasa isin.
Many people will be too embarrassed to do the right things.
Banyak orang malu melakaukan perbuatan baik
Luwih utama ngapusi.
Choosing falsehood instead.
Lebih suka berbohong
Wegah nyambut gawe.
Many will be lazy to work.
Malas bekerja
Kepingin urip mewah.
Seduced by luxury.
Ingin hidup mewah
‘’Ngumbar nafsu angkara murka, nggedhekake duraka.’’
They will take the easy path of crime and deceit.
Wong bener thenger-thenger.
The honest will be confused.
Wong salah bungah.
The dishonest will be joyful.
Wong apik ditampik-tampik.
The good will be rejected.
Wong jahat munggah pangkat.
The evil ones will rise to the top.
Wong agung kesinggung.
Noble people will be wounded by unjust criticism.
Wong ala kepuja.
Evil doers will be worshipped.
Wong wadon ilang kawirangane.
Women will become shameless.
Wong lanang ilang kaprawirane.
Men will loose their courage.
Akeh wong lanang ora duwe bojo.
Men will choose not to get married.
Akeh wong wadon ora setya marang bojone.
Women will be unfaithful to their husbands.
Akeh ibu pada ngedol anake.
Mothers will sell their babies.
Akeh wong wadon ngedol awake.
Women will engage in prostitution.
Akeh wong ijol bebojo.
Couples will trade partners.
Wong wadon nunggang jaran.
Women will ride horses.
Wong lanang linggih plangki.
Men will be carried in a stretcher.
Randa seuang loro.
A divorcee will be valued at 17 cents.
Prawan seaga lima.
A virgin will be valued at 10 cents.
Duda pincang laku sembilan uang.
A crippled men will be valued at 75 cents.
Akeh wong ngedol ngelmu.
Many will earn their living by trading their knowledge.
Akeh wong ngaku-aku.
Many will claims other’s merits as their own.
Njabane putih njerone dadu.
It is only a cover for the dice.
Ngakune suci, nanging sucine palsu.
They will proclaim their righteousness despite their sinful ways.
Akeh bujuk akeh lojo.
Many will use sly and dirty tricks.
Akeh udan salah mangsa.
Rains will fall in the wrong season.
Akeh prawan tuwa.
Many women will remain virgins into their old age.
Akeh randa nglairake anak.
Many divorcees will give birth.
Akeh jabang bayi lahir nggoleki bapakne.
Newborns will search for their fathers.
Agama akeh sing nantang.
Religions will be attacked.
Perikamanungsan saya ilang.
Humanitarianism will no longer have importance.
Omah suci dibenci.
Holy temples will be hated.
Omah ala saya dipuja.
They will be more fond of praising evil places.
Wong wadon lacur ing ngendi-endi.
Prostitution will be everywhere.
Akeh laknat.
There will be many worthy of damnation.
Akeh pengkhianat.
There will be many betrayals.
Anak mangan bapak.
Children will be against father.
Sedulur mangan sedulur.
Siblings will be against siblings.
Kanca dadi mungsuh.
Friends will become enemies.
Guru disatru.
Students will show hostility toward teachers.
Tangga pada curiga.
Neighbours will become suspicious of each other.
Kana-kene saya angkara murka.
And ruthlessness will be everywhere.
Sing weruh kebubuhan.
The eyewitness has to take the responsibility.
Sing ora weruh ketutuh.
The ones who have nothing to do with the case will be prosecuted.
Besuk yen ana peperangan.
One day when there will armagedon.
Teka saka wetan, kulon, kidul lan lor.
In the east, in the west, in the south, and in the north.
Akeh wong becik saya sengsara.
Good people will suffer more.
Wong jahat saya seneng.
Bad people will be happier.
Wektu iku akeh dandang diunekake kuntul.
When this happens, a rice cooker will be said to be an egret.
Wong salah dianggep bener.
The wrong person will be assumed to be honest.
Pengkhianat nikmat.
Betrayers will live in the utmost of material comfort.
Durjono saya sempurna.
The deceitful will decline even further.
Wong jahat munggah pangkat.
The evil persons will rise to the top.
Wong lugu kebelenggu.
The modest will be trapped.
Wong mulyo dikunjoro.
The noble will be imprisoned.
Sing curang garang.
The fraudulent will be ferocious.
Sing jujur kojur.
The honest will unlucky.
Pedagang akeh sing keplarang.
Many merchants will fly in a mess.
Wong main akeh sing ndadi.
Gamblers will become more addicted to gambling.
Akeh barang haram.
Illegal things will be everywhere.
Akeh anak haram.
Many babies will be born outside of legal marriage.
Wong wadon nglamar wong lanang.
Women will propose marriage.
Wong lanang ngasorake drajate dhewe.
Men will lower their own status.
Akeh barang-barang mlebu luang.
The merchandise will be left unsold.
Akeh wong kaliren lan wuda.
Many people will suffer from starvation and inability to afford clothing.
Wong tuku nglenik sing dodol.
Buyers will become more sophisticated.
Sing dodol akal okol.
Sellers will have to use their brains and muscle to do business.
Wong golek pangan kaya gabah diinteri.
In the way they earn a living, people will be as rice paddies being swung around and blown up.
Sing kebat kliwat.
Some will go wild out of control.
Sing telah sambat.
Those who are not ambitious will complaint of being left behind.
Sing gede kesasar.
The ones on the top will get lost.
Sing cilik kepleset.
The ordinary people will slip.
Sing anggak ketunggak.
The arrogant ones will be impaled.
Sing wedi mati.
The fearful ones will not survive.
Sing nekat mbrekat.
The risk takers will be successful.
Sing jerih ketindhih.
The ones who are afraid of taking the risks will be crushed under foot.
Sing ngawur makmur.
The careless ones will be wealthy.
Sing ngati-ati ngrintih.
The careful ones will whine about their suffering.
Sing ngedan keduman.
The crazy ones will get their portion.
Sing waras nggagas.
The ones who are mentally and physically healthy will think wisely.
Wong tani ditaleni.
The farmers will be controlled.
Wong dora ura-ura.
Those who are corrupt will spend their fortune lavishly.
Ratu ora netepi janji, musna kekuasaane.
The queen who does not keep her promises will lose her power.
Bupati dadi rakyat.
The leaders will become ordinary persons.
Wong cilik dadi priyayi.
The ordinary people will become leaders.
Sing mendele dadi gede.
The dishonest persons will rise to the top.
Sing jujur kojur.
The honest ones will be unlucky.
Akeh omah ing nduwur jaran.
There will be many people own a house on horseback.
Wong mangan wong.
People will attack other people.
Anak lali bapak.
Children will ignore their fathers.
Wong tuwa lali tuwane.
Parents will not want to take their responsibility as parents.
Pedagang adol barang saya laris.
Merchants will sell out of their merchandise.
Bandane saya ludes.
Yet, they will lose money.
Akeh wong mati kaliren ing sisihe pangan.
Many people will die from starvation in prosperous times.
Akeh wong nyekel banda nanging uripe sengsara.
Many people will have lots of money yet, be unhappy in their lives.
Sing edan bisa dandan.
The crazy one will be beautifully attired.
Sing bengkong bisa nggalang gedong.
The insane will be able to build a lavish estate.
Wong waras lan adil uripe nggrantes lan kepencil.
The ones who are fair and sane will suffer in their lives and will be isolated.
Ana peperangan ing njero.
There will be internal wars.
Timbul amarga para pangkat akeh sing pada salah paham.
As a result of misunderstandings between those at the top.
Durjana saya ngambra-ambra.
The numbers of evil doers will increase sharply.
Penjahat saya tambah.
There will be more criminals.
Wong apik saya sengsara.
The good people will live in misery.
Akeh wong mati jalaran saka peperangan.
There will be many people die in a war.
Kebingungan lan kobongan.
Others will be disoriented, and their property burnt.
Wong bener saya tenger-tenger.
The honest will be confused.
Wong salah saya bungah-bungah.
The dishonest will be joyful.
Akeh banda musna ora karuan lungane.
There will be disappearance of great riches.
Akeh pangkat lan drajat pada minggat ora karuan sababe.
There will be disappearance of great titles, and jobs.
Akeh barang-barang haram, akeh bocah haram.
There will be many illegal goods.
Bejane sing lali, bejane sing eling.
There will be many babies born without fathers.
Nanging sauntung-untunge sing lali.
Those people who forget God’s Will may be happy on earth.
Isih untung sing waspada.
But those who are remember God’s will are destined to be happier still.
Angkara murka saya ndadi.
Ruthlessness will become worse.
Kana-kene saya bingung.
Everywhere the situation will be chaotic.
Pedagang akeh alangane.
Doing business will be more difficult.
Akeh buruh nantang juragan.
Workers will challenge their employers.
Juragan dadi umpan.
The employers will become bait for their employees.
Sing suwarane seru oleh pengaruh.
Those who speak out will be more influential.
Wong pinter diingar-ingar.
The wise ones will be ridiculed.
Wong ala diuja.
The evil ones will be worshipped.
Wong ngerti mangan ati.
The knowledgeable ones will show no compassion.
Banda dadi memala.
Kalau kita memahami dengan benar banyak yang kita dapatkan dari kalimat-kalimat tersebut  yang mengandung arti tersirat dan tersurat. Di sini kita merasakan bahwa hidup dan kehidupan terus berputar dan berputar tanpa tiadatitiknya, hanya kita yang akan membuat titik sebenarnya jika mengerti makna :
“Sapa Iro Sapa Ingsung”
“Ora Ono Pangeran Kajaba Ingsung”
“Kawula Nembah Marang Gusti lan Gusti Eling Marang Kawulo”

Resep Obat Tradisional Asli Indonesia Untuk Balita

Resep Obat Tradisional Asli Indonesia Untuk Balita

* Penurun panas, batuk, dan pilek
Parut bawang merah, tambahkan minyak telon, lalu balurkan pada punggung sampai bagian pantat sambil sedikit diurut. Juga pusar dan ubun-ubun. Untuk ramuan minum: air kelapa satu cangkir ditambah 1 sendok teh madu, aduk, lalu kukus. Setelah dingin, berikan pada anak sebanyak 3 sendok teh setiap 2 jam sekali. Ramuan ini diberikan untuk bayi 8 bulan ke atas. Bila usia anak di bawah 8 bulan, cukup dengan pemberian ASI atau ibunya yang minum ramuan tersebut.
Pada anak yang agak besar, gunakan ramuan minum berupa air kunyit dan madu. Setengah sampai satu ruas jari kunyit yang sudah bersih dibakar, dikerik kulitnya, diparut, lalu diberi air matang 1/2 cangkir, peras, kemudian diendapkan. Campur bagian air kunyit yang tanpa endapan dengan kocokan 1 butir kuning telur dan 1 sendok makan madu, kemudian disuapkan pada anak. Ramuan ini bisa untuk penurun panas seperti pada sakit cacar air, flu, atau apa saja.
* Perut kembung
Parut bawang merah dan tambahkan minyak telon. Kemudian tapelkan bawang yang sudah diparut tersebut di bagian pusar. Bisa juga, gunakan daun jarak pagar yang dihangatkan. Olesi dengan minyak kelapa, pilin-pilin, lalu tempelkan pada pusar si kecil.
* Diare
Sediakan 1/2 jari kunyit yang sudah bersih dibakar, dipotong-potong, 7 pucuk daun jambu biji, air 2 gelas, dan garam 1/4 sendok teh, rebus dengan api kecil. Minum airnya, 1 sendok teh satu jam sekali. Untuk mengusir gas, maka pusarnya ditapeli dengan parutan bawang merah yang sudah diberi minyak telon. Untuk anak yang sudah agak besar, boleh juga dengan mengunyah halus pucuk daun jambu klutuk yang sudah bersih ditambah garam lalu ditelan.
* Muntah-muntah
Muntah bisa disebabkan perut mual atau kembung. Sediakan 1/2 sendok teh ketumbar, 3 butir kapulaga, 5 butir adas hitam, dan air setengah gelas. Kemudian direbus. Setelah dingin, berikan ke anak sedikit-sedikit, sesering mungkin atau 2 jam sekali.
Boleh juga dibuatkan air beras kencur. Caranya, cuci 1 sendok makan beras dan direndam sebentar. Sangrai beras tersebut sampai berwarna kecokelatan, lalu ditumbuk halus bersama dengan 1 ruas jari kencur, 1 ruas jari kunyit, dan 1/4 sendok teh adas manis. Setelah itu diseduh dengan air panas, tambahkan gula merah, sedikit garam, dan asam jawa. Saring, lalu diminumkan pada anak agar tubuhnya hangat.
* Batuk
Sediakan air jeruk nipis 1 sendok makan ditambah madu 2 sendok makan dan air matang 2 sendok makan. Masukkan dalam cangkir dan kukus. Setelah agak dingin, minumkan pada anak sebanyak 1-2 sendok teh. Berikan sehari 5 kali.
* Batuk seratus hari
Sediakan umbi bidara upas sebesar 1/2 jempol yang sudah bersih, parut dan seduh dengan air panas, lalu aduk-aduk dan dinginkan. Saring dan tambahkan sedikit madu. Minum sampai habis. Buatlah ramuan ini 3 kali sehari. Bisa juga gunakan ramuan lidah buaya. Lidah buaya dikupas kulitnya dan ambil bagian dagingnya sebanyak dua jari, kemudian dicacah. Tambahkan air hangat dan madu, lalu diminumkan pada anak 1-2 kali sehari.
* Batuk karena angin atau dahak susah keluar
Sediakan 1 butir bawang merah diparut, 1 ruas jari jahe diparut dan diperas airnya, 7 butir adas manis, 1 ruas jari kunyit diparut dan diperas airnya, 1 sendok makan air jeruk nipis, dan 1/2 gelas air. Masukkan semua bahan di cangkir, kemudian kukus dan setelah itu saring. Minum 3 kali sehari masing-masing 2 sendok teh.
* Batuk berlendir
Campurkan air jahe 1 sendok makan, air kunyit 1 sendok makan, bawang putih 1 siung diparut, air jeruk nipis 1 sendok makan, madu 1 sendok makan, dan 3 sendok makan air matang, kemudian dikukus. Diminumkan 3-4 kali sehari 2 sendok teh.
* Pilek
Siapkan bawang merah yang diparut, lalu tapelkan pada tulang leher ketujuh (bagian tengkuk) dan ubun-ubun anak setelah sebelumnya diolesi minyak kayu putih. Beri juga minuman yang hangat-hangat, seperti minuman beras kencur. Selain itu, jemur anak di bawah sinar matahari pagi sekitar jam 7 atau di bawah jam 9 pagi. Panaskan bagian dada seperempat jam dan kemudian punggung seperempat jam. Ini bisa dilakukan sambil jalan-jalan pagi.
* Mata bintitan
Ambil getah dari batang tanaman patikan kebo atau getah dari batang pohon meniran. Tempelkan sedikit pada kapas, lalu oleskan pada bagian bintitnya, sedikit saja, jangan sampai terkena mata.
* Mata merah
Taruh 3 lembar daun sirih yang sudah dicuci bersih pada wadah mangkok. Seduh dengan air panas. Setelah airnya dingin, minta anak untuk mengedip-ngedipkan matanya dalam air tersebut.
* Sariawan
Ambil sebuah tomat matang, seduh dengan air panas dan kupas kulitnya. Haluskan tomat tersebut dengan menggunakan sendok, saring dan tambahkan sedikit gula. Beri anak minumam sari tomat tersebut.
* Tak nafsu makan
Hilangnya nafsu makan dapat disebabkan cacingan atau hal lain seperti masuk angin. Cara mengatasinya, bersihkan 1 lembar daun jarak pagar, setelah itu hangatkan sebentar di atas tutup panci. Beri olesan minyak kelapa pada daun tersebut dan dipilin, kemudian tempelkan daun tersebut di atas pusar anak, yang sebelumnya sudah diolesi dengan minyak telon.
Bila usia anak sudah lebih dari setahun, coba berikan ramuan 1 telapak tangan daun pepaya, 1 ruas jari temu hitam/temu ireng, seruas jari tempe bosok (tempe kemarin), dan sedikit garam. Semua bahan ditumbuk halus, lalu peras pakai kain dan masukkan ke mulut anak. “Khasiat temu hitam untuk mengeluarkan cacing, sedangkan daun pepaya untuk menambah nafsu makannya, dan tempe bosok untuk stamina atau kekuatan tubuhnya.
Untuk menambah nafsu makan anak bisa juga dengan ramuan: 1 ruas jari temulawak, gula merah, air secukupnya, dan sedikit garam, kemudian rebus dan saring. Minumkan pada anak 1-2 sendok makan sehari
* Mimisan
Selembar daun sirih yang sudah dicuci bersih dipilin dan disumpalkan ke hidung anak. Untuk pengobatan dari dalam tubuh lakukan dengan ramuan: 1/2 jempol umbi bidara upas yang sudah bersih diparut dan diseduh dengan 1 cangkir air panas, kemudian disaring, dan setelah dingin diminumkan ke anak ditambah sedikit madu.
* Benjol karena benturan
Rendam 1 sendok makan beras. Tumbuk bersama kencur dan beri sedikit garam. Setelah halus, tempelkan ke bagian yang benjol.
Bisa juga diberi ramuan: bawang putih diparut dan diberi ramuan: bawang putih diparut dan diberi madu, setelah itu dioleskan ke bagian yang benjol.
* Keringat buntet
Sesering mungkin dibedaki tepung kanji.
* Congekan
Cuci bersih 3 lembar daun miana atau 7 lembar daun samiloto segar atau lengkuas merah muda, lalu tumbuk halus. Peras pakai kain bersih dan teteskan air perasannya ke telinga. Lakukan dua kali sehari, masing-masing 3 tetes.
* Panu
Dua jari langkuas merah diparut dan diberi sedikit cuka, oles-oleskan pagi dan sore atau malam hari pada bagian tubuh yang berpanu tersebut.
* Koreng atau borok kepala
Batang brotowali dipotong-potong sebanyak 5 jari. Rebus dengan sedikit air, oleskan pada bagian kepala.
Bisa juga diberi ramuan: daun brotowali, parutan kunyit dan sedikit garam ditumbuk halus. Oleskan ke kepala. Boleh juga hanya dengan kunyit saja.
* Sakit gigi
Bawang putih diparut, ditambah sedikit garam, kemudian sumpal ke gigi yang sakit karena berlubang.
* Digigit nyamuk
Hilangkan bekas gigitannya dengan tanaman sambiloto yang diremas-remas dan dioleskan ke bagian bekas gigitan tersebut. Kalau tak ada sambiloto bisa digunakan minyak sereh.
* Asma
Sepuluh siung bawang putih diparut, ditambah madu 1 gelas, kemudian dikukus. Berikan pada anak sebanyak 1 sendok teh, dua kali sehari. Bisa juga, 10 siung bawang putih diparut, 1 ons gula batu, direbus bersama 1 gelas air.
* Luka-luka berdarah
Cuci bersih daun jambu biji atau daun bandotan, kemudian remas-remas. Tapelkan pada luka tersebut. Darah akan berhenti segera.
* Keracunan
Minum air kelapa hijau muda 3 kali sehari 1/4 gelas.
* Biduran atau kaligata
Balurkan tubuh dengan minyak telon, minyak kayu putih atau minyak tawon. Untuk ramuan minum: 1 jari temulawak dipotong-potong, beri sedikit gula merah, dan garam direbus dengan 1 gelas air. Saring dan bila sudah dingin diminumkan 3 kali sehari 1/4 gelas.

Aksara Jawa

Aksara jawa berjumlah 20, apabila kita kupas dan dipahami akan mempunyai arti dan makna yang sangat dalam. Jika melihat dari jumlahnya, apakah kita pernah berpikir mengapa harus berjumlah 20, mengapa tidak 21, 22, 23 dan seterusnya. Tentunya pertanyaan itu sekilas biasa saja, tapi kalau kita berpikir dan merasakan pasti akan muncul pertanyaan-pertanyaan lagi yang membuat bingung. Selain itu, kebanyakan orang hanya bisa membaca, tapi sedikit yang mengerti akan makna dari akara jawa. Saya akan mengupas makna aksara jawa dari segi lafal dan segi jumlahnya.
ha  na  ca  ra  ka
ha : urip (hidup)
na : ana (ada)
ca : cipta
ra : rasa
ka : karsa
jadi : hidup ada jika terdapat cipta, rasa dan karsa
da  ta  sa  wa  la
da : donya (dunia)
ta : tansah
sa wa la : sarwo pasangan (saling berpasangan)
jadi : di dunia masing-masing saling berpasangan
contoh : siang dan malam.
Baik dan jelek dll.
pa  dha  ja  ya  nya
jika disambungkan menjadi 2 kata : padha jayanya
Jadi : Keduanya (pasangan tersebut) sama-sama kuat
ma  ga  ba  tha  nga
ma : sukma
ga : raga (badan)
ba : bathang (bangkai/mati)
tha : thatit (kilat)
nga : ngawiyat (hilang/kembali ke asal)
jadi : jika mati sukma akan pisah dengan badan, dan sukma akan kembali ke asalnya seperti kecepatan kilat.
Apabila diresapi sebenarnya hidup tidak sendiri dan tidak berdiri sendiri, maksudnya hidup dalam bahasa jawa URIP : Udaring Rasa Ing Pangrasa.
Kita hidup mempunyai rasa yang harus kita gunakan dalam kesehariannya, dengan berpatokan pada “Rasa, Rumangsa, lan Ngrasaake” semuanya harus manunggal dan tak terpisahkan.
Untuk mengupas dari segi jumlah, saya akan mengunakan tembung Othak-Athik Gathuk.
Angka sebenarnya hanya terdiri dari angka 0 (nol) sampai angka 9 (sembilan). Apabila angka 20 kita pisah akan terdiri dari angka 2 dan 0.
Angka 2 megandung makna sebuah pilihan yang harus dijalani hidup di dunia (baik atau jelek, senang atau sedih, surga atau neraka, dll). Semua itu bagian dari Lakon kita untuk menemukan Sejatine Urip yang merupakan bekal untuk menjadi hidup dalam arti yang sebenarnya.
Angka 0 (nol) berarti kosong atau tidak ada. Maksudnya kehidupan di dunia sebenarnya hanya fatamorgana yang merupakan angan-angan yang tiada hentinya, dan apabila hal tersebut tidak terkendali akan merusak dan menyesatkan manusia itu sendiri. Bahwa di jagat raya tidak ada yang abadi.

Petungan Dina

NEPTUNING DINA
Ahad = 5
Senen = 4
Selasa = 3
Rabu = 7
Kemis = 8
Jum’at = 6
Sabtu = 9
NEPTUNING PASARAN
Legi = 5
Pahing = 9
P o n = 7
Wage = 4
Kliwon = 8
DINA KALAHIRAN SARTA PANGURIPANE
Minangka pinuju kalairanipun kapendhet saking gunggungipun neptu dinten lan pasaran, lajeng dipun wuwuhi kalawan neptunipun sasi :
Muharram neptunipun setunggal
Rajab neptunipun tiga
Shafar neptunipun tiga Sya’ban
neptunipun gangsal
Rabi’ulawal neptunipun sekawan
Ramadhan neptunipun enem
Rabi’ulakhir neptunipun enem
Syawal neptunipun setunggal
Jumadi’lawal neptunipun pitu
Zulkaidah neptunipun kalih
Jumadi’lakhir neptunipun kalih
Zulhijjah neptunipun sekawan
Kapendhet saking neptunipun sasi kalairan, Sakmenika gunggungipun wau menawi langkung saking 10, lajeng ditilar 9, pinten sisanipun. Menawi sisa : 2 utawi 6, menika wiji Lor, kang dados panguripanipun dagang, sanadyan kalih liya-liyanipun sampun benten kaliyan dagang. 3 utawi 5, menika wiji kilen, panguripanipun laku Santri, sanadyan kalih liya-liyanipun, sampun benten kaliyan saking laku Santri. 1 utawi 4, menika wiji Wetan, panguripanipun lakui priyayi, sanadyan kalih liya-liyanipun, sampun benten kaliyan saking laku Priyayi. 7 utawi 8, menika wiji Kidul, panguripanipun among tani, sanadyan kalih liya-liyanipun, sampun benten kaliyan among tani. 9, menika dipun wastani : tanpa tenggak tanpa siran, inggih menika wiji Raja, watakipun boten kenging dipun perintah, malah mrentah.
PETUNG PANCA SUDA
WATAKING MANUNGSA SAKA DINA KALAIRANE :
Dina Ahad
• Legi : Sumur Sinaba
• Paing : Wasesa Sagara
• Pon : Bumi Kapethak
• Wage : Satria Wibawa
• Kliwon : Lebu Katiyub Angin Dina Kemis
• Legi : Satria Wibawa
• Paing : Lebu Katiyup Angin
• Pon : Satria Wibawa
• Wage : Tunggak Semi
• Kliwon : Bumi Kapethak
Dina Senen
• Legi : Tunggak Semi
• Paing : Wasesa Sagara
• Pon : Sumur Sinaba
• Wage : Wasesa Sagara
• Kliwon : Satria Wirang Dina Jum’at
• Legi : Satria Wirang
• Paing : Tunggak Semi
• Pon : Lebu katiyup Anging
• Wage : Sumur Sinaba
• Kliwon : Wasesa Sagara
Dina Selasa
• Legi : Wasesa Segara
• Paing : Satria Wirang
• Pon : Satria Wibawa
• Wage : Lebu Katiyub Angin
• Kliwon : Sumur Sinaba Dina Sabtu
• Legi : Bumi Kapethak
• Paing : Satria Wibawa
• Pon : Wasesa Sagara
• Wage : Satria Wirang
• Kliwon : Tunggak Semi
Dina Rebo
• Legi : Sumur Sinaba
• Paing : Wasesa Segara
• Pon : Bumi Kapethak
• Wage : Satria Wibawa
• Kliwon : Lebu Katiyub Angin
*Nyuwun gunging pangaksami bilih wonten ngandhap punika mawi Basa Jawi ngoko.
PETUNG PANCASUDAKangge nikahake temanten.
Ing ngisor iki petungan ala beciking dina kang prayoga kapilih utawa sinirik lamun arep nikahake panganten, miliha dina kang becik kanggo nikahan. Anjupuka neptuning dina lan neptuning pasaran ginunggung, ananging neptu-neptu mau kudu awewaton neptu-neptu kang kang tumrap petungan Pancasuda-Ringkes, yakuwi:
NEPTUNING DINA NEPTUNING PASARAN
Ahad neptune 3
Legi neptune 2
Senen neptune 4
Pahing neptune 3
Selasa neptune 5
P o n neptune 4
Rabu neptune 6
Wage neptune 5
Kemis neptune 7
Kliwon neptune 1
Jumat neptune 1
Sabtu neptune 2
Lamun gunggungan saka neptuning dina lan neptuning pasaran mau tinemu wilangan :7, iku tiba petungan : Nuju Padu, watake panganten utawa wong tuwane tansah tukar padu nganti salawase. 2 utawa 8, iku petungan : Demang Kandhuruhan, watake panganten utawa wong tuwane sok nemu lara. 3 utawa 9, iku petungan : Sanggar Waringin, watake panganten utawa wong tuwane sok nemu bungah lan seneng. 4 utawa 10, iku petungan : Mantri Sinaroja, watake panganten utawa wong tuwane sok nemu karaharjan lan kasenengan. 5 utawa 11, iku petungan : Menjangan Ketawan, watake panganten utawa wong tuwane sok kelangan utawa wong akeh sok ana kang duwe niat ala marang dheweke. 6 utawa 12, iku petungan : Nuju Pati, watake panganten ora suwe, bakal pegat mati utawa pegat urip, tur akeh kasusahan kang tinemu. SEJARAH DINTEN PEKENAN WULAN TAUN PAWUKON SA’AT TUWIN WINDU
Kanjeng Nabi Idris saweg jumeneng Nata wonten ing nagari Malebari, punika karsa angleluri, anulad amastani dinten. Semanten etanging taun surya 1020 taun awit saking Kanjeng Nabi Adam. Ing ngandhap punika pratelanipun dinten Samsu, Kammar, Marih, ‘Atarit, Mustari, Johar lan Jokal. Punika panganggitipun dinten ingkang kaping sepisan. Nomer kekalih Kanjeng Nabi Idris, saweg jumeneng Nata wonten nagari ing Babel, lajeng Kanjeng Sultan Harmasulhakim, karsa anganggit amastani adamel dinten malih, anuju ing taun surya 1028. Ing ngandhap punika pratelanipun dinten Awal, Ahwal, Dibar, Jibari, Munisa, ‘Arobah lan Sayar. Punika panganggitipun dinten ingkang kaping kalih. Ing ngandhap punika etangan warsa: Kamal, Sur, Joja, Sirtan, ‘Asat, Sunbullah, Mijan, ‘Akrab, Kus, Jadi, Dalwi, Kut. Wonten ing P. Jawa ingkang jumeneng Nata Sri Maha Raja Buddhawaka, negari ing Gilingwesi, anenulad anganggit dinten, ingakng setunggal dinten 5, kekalih dinten 7, tetiga wanci 5 dipun wastani sa’at, sakawan masa, panganggitipun Resi Raddhi sakawan wau sinangkalan : Masa angler manglar (taun 296)
Dinten 5
• Legi
• Paing
• Pon
• Wage
• Kliwon
Dinten 7
• Radite
• Soma
• Anggara
• Buddha
• Respati
• Sukra
• Saniscara
Wanci 5 kawastanan sa’at
• Maheswara
• Bisnu
• Brahma
• Sri
• Kala
Masa 12:
• Kartika
• Pusa
• Manggasri
• Sitra
• Manggakala
• Naya
• Palguna
• Wisaka
• Jita
• Srawana
• Padrawana
• Asuji
Jumeneng Ratu Rama ing Ayodya, Kraton binathara, ambawahaken tanah Hindhu sadaya, pujangga tetiga, sami anganggit lambang piyambak-piyambak, dipun wastani windu, panganggitipun windu, empu tetiga wau, sinangkalan : Rasa warna suci (446)Windu anggitanipun
Resi Walmiki:
• Windu Adi
• Windu Sancaya
• Windu Kunthara
• Windu Sangara
• Windu Kawanda
• Windu Wahana
• Windu Sangkaya
• Windu Pranila • Windu Tirta
• Windu Antara
• Windu Manggada
• Windu Murka
Windu anggitanipun Resi Wisakarma :
• Windu Kawanda
• Windu Wahana
• Windu Sangkara
• Windu Pranila
• Windu Tirta
• Windu Tirta
• Windu Manggada
• Windu Murka
Windu anggitanipun Resi Wasusarma
• Windu Kararti
• Windu Kara
• Windu Setra
• Windu Karta
• Windu Praniti
• Windu Pranila
Kanjeng Nabi Muhammad S.A.W punika inggih karsa anenulad, amastani adamel dinten utawi wulan taun, panganggitipun nalika yuswa 33 taun, taksih jumeneng wonten ing Mekkah, sareng yuswa 40 taun pindhah dhumateng nagari ing Madinah ing warsa Je jumeneng wonten nagari ing Madinah 25 taun seda, lajeng kasarekaken kadhaton ing Madinah.Amangsuli cariyos panganggitipun ing dinten wulan taun, sinangkalan : Tata pandhita gati (575)
Dinten 7 :
• Ahad
• Isnain
• Salasa
• Arbaa
• Khamis
• Jum’at
• Sabtu
Taun 8 :
• Wawu
• Jimakhir
• Alip
• Ehe
• Jimawal
• Je
• Dal
• Be
Wulan 12 :
• Sura
• Sapar
• Mulud
• Rabi’ulawal
• Rabi’ulakhir
• Jumadilawal
• Jumadilakhir
• Rajab
• Sa’ban
• Ramadhan
• Syawal
• Dzulka’idah
• Besar
Pagonan kangge tindakan lan pados rejeki
- Sandang
- Pangan
- Bejo (apik)
- Loro
- Pati
Pagonan kangge nyebar ulem gadhah damel, buka usaha lan mbangun griya
- Bumi (mbangun griya)
- Candi
- Reto (ulem lan buka usaha)
- Rogoh
- Sempoyong
Pagonan kangge ngimpi
- Turu
- Ngimpi
- Pendeta
- Wali
**Naas dina : di etung saka neptunipun dina lan pasaran

Panakawan

Kata panakawan berasal dari “pana” artinya paham benar atau arif, “kawan” artinya sahabat. Panakawan berarti sahabat yabg arif. Panakawan disebut juga “wulu cumbu”. Wulu artinya bulu, cumbu artinyakasih saying. Wulu cumbu maksudnya orange yang dikasih sayangi. Panakawan selalu baik, arif dan selalu disayang. Panakawan selalu mengabdi kepada satria yang berbudi luhur, yang selalu memperjuangkan kebenaran dan keagungan.
Panakawan terdiri dari Semar beserta anak-anaknya yaitu : Gareng , Petruk dan Bagong. Mereka adalah abdi setia Raden Arjuna, yang selalu dimintai pendapat dan nasehat.
Berdasarkan ilmu jiwa, Semar adalah lambing budi. Budi adalah kebajikan, perbuatan baik, manunggalnya cipta, rasa, karsa. Semar selalu merendahkan diri terhadap anak asuhnya, ia berbahasa lemah lembut sebagaimana layaknya seorang abdi.
Bentuk wayang Semar adalah bulat, melambangkan Semar bertekad bulat untuk mengabdi kepada kebaikan dan kebenaran. Jari tangan kiri Semar selalu menunjuk artinya Semar selalu memberi petunjuk yang baik dan benar. Tangan kanan menggenggam artinya yang baik itu sifatnya subyektif. Mata semar setengah tertutup dan melihat kearah atas artinya Semar adalah idealis, ideal pada hal-hal yang baik.
Gareng nama lengkapnya Nala Gareng. Nala artinya hati, Gareng artinya kering. Maksudnya orang yang kering perasaannya, tidak emosional karena semuanya didasarkan pada pikir. Nala Gareng adalah lambing pikir. Jari tangan kanan selalu menunjuk artinya menunjuk kepada kebenaran dan kenyataan. Tangan kiri terbuka lebar artinya pikir itu sifatnya obyektif atau terbuka. Gareng matanya juling, itu menunjukan cirri orang yang berpikir.
Petruk adalah labang rasa. Petruk tidak suka banyak berpikir, suka berbuat yang lucu-lucu, dia selalu riang gembira, ramah tamah dan suka tertawa. Tugas Petruk menghibur orang yang sedang susah. Hal ini nampak pada proporsi tubuh Petruk yang serba panjang. Badannya, kaki dan tangannya, hidungnya panjang semua. Orang yang tubuhnya berukuran panjang umumnya berjiwa sabar dan bersikap santai.
Bagong adalah anak Semar yang termuda. Bagong sebagai lambing karsa, kehendak atau kemauan. Bagong orang yang berkemauan keras. Ia suka mempertahankan pendapat, apa yang dikatakan itulah yang dikehendaki (Jw. Ngeyel). Suaranya serak-serak keras, matanya terbuka lebar.
Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong kalu dilihat dari wujudnya semua jelek, tetapi wujud jelek belum tentu jiwanya jelek. Wujud Panakawan yang jelek itu di dalamnya justru terkandung nilai-nilai yang baik dan luhur. Orang jawa bilang “giri lusi janma tan kena ing ina” artinya biar rupanya kelihatan jelek, tetapi jangan dianggap bahwa dia orang yang hina.

Tombo Ati

Tombo ati wonten 5 perkara
1. Maos kitab suci sak maknanipun
Menawi diudari Maos : nggadahi maksud wonten tiga, inggih menika ; 1. maos, 2. maos, lan 3. maos.
Maos kaping setunggal nggadahi maksud manungsa menika nggadahi rasa dening ingkang Kuaos, inggih rasa ingkang wonten pribadi manungsa piyambak.
Maos kaping kalih nggadahi maksud manungsa urip wonten alam donya mbonten piyambak ananging wonten sanak kadang, sedulur tebih lan sedulur raket (sedulur tuwo lan sedulur enom). Sedoyo menika kedahipun manungsa sagedrumangsa lan ngrumangsani.
Maos kaping tiga nggadahi maksud jangkebipun manungsa saged ngrasakake. Dene tembung ngrasakake nemahi maksud sampun ngertos piwulangan rasa lan rumangsa. Dados nglampahi urip dening alam donya saged ngatos-atos lan gadhah dasar utawi pondasi ingkang teteg.
Kitab suci menika ajaran, tuntunan, tatanan, pedoman ingkang sae kangge bekal lan arah manungsa urip dateng alam donya ingkang kathah coba. Dados tembungrasa, rumangsa lan ngrasakake kedhahipun manunggal boten saged pisah-pisah.
Tembung sak maknanipun ateges nglampahi lakon dateng alam donya ingkang kebak gebyaring pepinginan boten cekap ngertos piwulang (teori) mawon, ananging kedhah ngertos napa ingkang badhe dilakoni kanthi sabar lan ihklas. Sedoyo menika ngangge pondasi lan saka guru urip Eling, Sabar, Awas.
2. Sholat utawi sembahyang wengi dilakoni
Sholat utawi sembayang menika sarana tetiang komunikasi kalian Maha Kuaos. Dateng nginggil kasebut tembung wengi ateges wayah ndalu menika suasana sepi, ening, tetiang sami leren lan kathah ingkang sare. Wayah menika becik kangge ening pikir lan ening bathin tumuju dateng panyuwunan kalian Maha Kuaos. Sedoyo menika saged kalaksanan kedhahipun saged nyegah 7 perkara :
Sampun caroba kedah taberi sesuci
Sampun nguja dhahar
Ngembang unjukan
Kedah anyegah sare
Sampun receh ing wicara
Nyegah syahwat marang tiang wadon
Ojo bungah yen kabejan lan ojo susah yen kenasipan
3. Wong kang sholeh dikumpuli
Sholeh nggadahi teges liyanipun Iso Semeleh. Yen tiang semeleh saged nglenggahne jadi diri piyambak lan saged nglenggahne tiang liyanipun. Amargi sedoyo wicara lan lelakon tumprapipun urip dateng alam donya saged dados tuladha ingkang becik marang liyan. Tetiang menika saged ngudari rasa sejatinipun urip kangge adeg-adeg nglampahi lakon dateng jagad angen-angen.
4. Weteng kudu wani luwe
Tembung menika saged nggadahi maksud yaiku pasa (siam). Sejatinipun pasa (siam) ateges ngendalekake napsu 4 (papat) perkara lan nutupi babagan hawa 9 (sanga). Tiang ingkang saestu nglampahi pasa (siam) kedhah laku trima lan ngilangi kasenengan/srei dengki marang liyan
5. Dzikir wengi ingkang suwe
Tegesipun muja – muji dateng Maha Kuaos lan wayahipun ningali jadi diri piyambak sarana pangilon lakon ingkang sampun kalampahaken dateng wingking. Sedoyo menika saged ketingal ngangge sarana tapa. Dening tapanipun anggota badan yaiku :
Tapanipun mripat : nyegah sare lan kemilikan
Tapanipun kuping : nyegah suwara ala
Tapanipun irung : ojo ngambet barang liyan
Tapanipun cangkem : ngirangi dhahar lan ojo ngrasani liyan
Tapanipun purusa : ojo laku bandrek
Tapanipun tangan : ojo nyolong lan mendhet barang liyan
Tapanipun sikil : ojo laku kang ala lan mlampah tumuju panggenan ingkang becik

Susilo Bambang Yudhoyono


.
Jend. TNI (Purn.) Dr. H.
 Susilo Bambang Yudhoyono
Susilo Bambang Yudhoyono

Mulai menjabat 
20 Oktober 2004
Wakil Presiden
M. Jusuf Kalla (2004–2009)
Boediono (sejak 2009)
Pendahulu

Masa jabatan
23 Agustus 20001 Juni 2001
Presiden
Pendahulu
Pengganti
Masa jabatan
9 Agustus 200112 Maret 2004
Presiden
Pendahulu
Pengganti
Hari Sabarno (ad-interim)

Masa jabatan
26 Oktober 199923 Agustus 2000
Presiden
Pendahulu
Pengganti

Lahir
Kebangsaan
Partai politik
Suami/Istri
Anak
Almamater
Profesi
Agama
Tanda tangan
Tanda tangan Susilo Bambang Yudhoyono
Situs resmi
Jend. TNI (Purn.) Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono (lahir di Tremas, Arjosari, Pacitan, Jawa Timur, Indonesia, 9 September 1949; umur 61 tahun) adalah Presiden Indonesia ke-6 yang menjabat sejak 20 Oktober 2004. Ia, bersama Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla, terpilih dalam Pemilu Presiden 2004[1][2]. Ia berhasil melanjutkan pemerintahannya untuk periode kedua dengan kembali memenangkan Pemilu Presiden 2009, kali ini bersama Wakil Presiden Boediono. Sehingga, sejak era reformasi dimulai, Susilo Bambang Yudhoyono merupakan Presiden Indonesia pertama yang menyelesaikan masa kepresidenan selama 5 tahun dan berhasil terpilih kembali untuk periode kedua.
Yudhoyono yang dipanggil "Sus" oleh orang tuanya dan populer dengan panggilan "SBY"[3], melewatkan sebagian masa kecil dan remajanya di Pacitan. Ia merupakan seorang pensiunan militer. Selama di militer ia lebih dikenal sebagai Bambang Yudhoyono. Karier militernya terhenti ketika ia diangkat Presiden Abdurrahman Wahid sebagai Menteri Pertambangan dan Energi pada tahun 1999 dan tampil sebagai salah seorang pendiri Partai Demokrat. Pangkat terakhir Susilo Bambang Yudhoyono adalah Jenderal TNI sebelum pensiun pada 25 September 2000. Pada Pemilu Presiden 2004, keunggulan suaranya dari Presiden Megawati Soekarnoputri membuatnya menjadi presiden pertama yang terpilih melalui pemilihan langsung oleh rakyat Indonesia. Hal ini dimungkinkan setelah melalui amandemen UUD 1945.
Dalam kehidupan pribadinya, Ia menikah dengan Kristiani Herrawati yang merupakan anak perempuan ketiga Jenderal (Purn) Sarwo Edhi Wibowo (alm), komandan RPKAD (kini Kopassus) yang turut membantu menumpas Partai Komunis Indonesia (PKI) pada tahun 1965.
Latar belakang dan keluarga
Ia lahir di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur pada 9 September 1949 dari anak pasangan Raden Soekotjo dan Siti Habibah. Dari silsilah ayahnya dapat dilacak hingga Pakubuwana serta memiliki hubungan dengan trah Hamengkubuwana II[4].
Seperti ayahnya, ia pun berkecimpung di dunia kemiliteran. Selain tinggal di kediaman keluarga di Bogor (Jawa Barat), SBY juga tinggal di Istana Merdeka, Jakarta. Susilo Bambang Yudhoyono menikah dengan Kristiani Herawati yang adalah anak perempuan ketiga Jenderal (Purnawirawan) Sarwo Edhi Wibowo (alm). Komandan militer Jenderal Sarwo Edhi Wibowo turut membantu menumpas PKI (Partai Komunis Indonesia) pada tahun 1965. Dari pernikahan mereka lahir dua anak lelaki, yaitu Agus Harimurti Yudhoyono (lahir 1978) dan Edhie Baskoro Yudhoyono (lahir 1980).
Agus adalah lulusan dari SMA Taruna Nusantara tahun 1997 dan Akademi Militer Indonesia tahun 2000. Seperti ayahnya, ia juga mendapatkan penghargaan Adhi Mekayasa dan seorang prajurit dengan pangkat Letnan Satu TNI Angkatan Darat yang bertugas di sebuah batalion infantri di Bandung, Jawa Barat. Agus menikahi Anissa Larasati Pohan, seorang aktris yang juga anak dari mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia. Sejak pertengahan 2005, Agus menjalani pendidikan untuk gelar master-nya di Strategic Studies at Institute of Defense and Strategic Studies, Singapura. Anak yang bungsu, Edhie Baskoro lulus dengan gelar ganda dalam Financial Commerce dan Electrical Commerce tahun 2005 dari Curtin University of Technology di Perth, Australia Barat.
Pendidikan
  • Akademi Angkatan Bersenjata RI (Akabri) tahun 1973
  • American Language Course, Lackland, Texas AS, 1976
  • Airbone and Ranger Course, Fort Benning , AS, 1976
  • Infantry Officer Advanced Course, Fort Benning, AS, 1982-1983
  • On the job training di 82-nd Airbone Division, Fort Bragg, AS, 1983
  • Jungle Warfare School, Panama, 1983
  • Kursus Senjata Antitank di Belgia dan Jerman, 1984
  • Kursus Komando Batalyon, 1985
  • Sekolah Komando Angkatan Darat, 1988-1989
  • Command and General Staff College, Fort Leavenworth, Kansas, AS
  • Master of Art (MA) dari Management Webster University, Missouri, AS
  • Doktor dalam bidang Ekonomi Pertanian dari Institut Pertanian Bogor (IPB), tahun 2004.
Karier militer
Tahun 1973, ia lulus dari Akademi Militer Indonesia (Akabri: Angkatan Bersenjata Republik Indonesia dengan penghargaan Adhi Makayasa sebagai murid lulusan terbaik dan Tri Sakti Wiratama yang merupakan prestasi tertinggi gabungan mental, fisik, dan intelek. Periode 1974-1976, ia memulai karier di Dan Tonpan Yonif Linud 330 Kostrad. Pada tahun 1976, ia belajar di Airborne School dan US Army Rangers, American Language Course (Lackland-Texas), Airbone and Ranger Course (Fort Benning) Amerika Serikat.
Kariernya berlanjut pada periode 1976-1977 di Dan Tonpan Yonif 305 Kostrad, Dan Tn Mo 81 Yonif Linud 330 Kostrad (1977), Pasi-2/Ops Mabrigif Linud 17 Kujang I Kostrad (1977-1978, Dan Kipan Yonif Linud 330 Kostrad (1979-1981, Paban Muda Sops SUAD (1981-1982. Periode 1982-1984, ia belajar di Infantry Officer Advanced Course (Fort Benning) Amerika Serikat.
Tahun 1983, ia belajar pada On the job training in 82-nd Airbone Division (Fort Bragg) Amerika Serikat, Jungle Warfare School (Panama, Kursus Senjata Antitank di Belgia dan Jerman pada tahun 1984, Kursus Komando Batalyon (1985) dan meniti karier di Komandan Sekolah Pelatih Infanteri (1983-1985), Dan Yonif 744 Dam IX/Udayana (1986-1988), dan Paban Madyalat Sops Dam IX/Udayana (1988).
Periode 1988-1989, ia belajar di Sekolah Komando Angkatan Darat dan melanjutkan ke US Command and General Staff College (Fort Leavenwort) Kansas Amerika Serikat pada tahun 1991. Periode (1989-1993), ia bekerja sebagai Dosen Seskoad Korspri Pangab, Dan Brigif Linud 17 Kujang 1 Kostrad (1993-1994, Asops Kodam Jaya (1994-1995) dan Danrem 072/Pamungkas Kodam IV/Diponegoro (1995) serta Chief Military Observer United Nation Peace Forces (UNPF) di Bosnia-Herzegovina (1995-1996). Lulusan Master of Art (MA) dari Management Webster University Missouri ini juga meniti karier di Kasdam Jaya (1996), dan Pangdam II/Sriwijaya sekaligus Ketua Bakorstanasda. Pada tahun 1997, ia diangkat sebagai Kepala Staf Teritorial (Kaster) TNI dengan pangkat Letnan Jenderal. Ia pensiun dari kemiliteran pada 1 April 2001 oleh karena pengangkatannya sebagai menteri[5][6].
Karier politik
Tampil sebagai juru bicara Fraksi ABRI menjelang Sidang Umum MPR 1998 yang dilaksanakan pada 9 Maret 1998 dan Ketua Fraksi ABRI MPR dalam Sidang Istimewa MPR 1998. Pada 29 Oktober 1999, ia diangkat sebagai Menteri Pertambangan dan Energi di pemerintahan pimpinan Presiden Abdurrahman Wahid. Setahun kemudian, tepatnya 26 Oktober 1999, ia dilantik sebagai Menteri Koordinator Politik, Sosial, dan Keamanan (Menko Polsoskam) sebagai konsekuensi penyusunan kembali kabinet Abdurrahman Wahid[7].
Dengan keluarnya Maklumat Presiden pada 28 Mei 2001 pukul 12.00 WIB, Menko Polsoskam ditugaskan untuk mengambil langkah-langkah khusus mengatasi krisis, menegakkan ketertiban, keamanan, dan hukum secepat-cepatnya lantaran situasi politik darurat yang dihadapi pimpinan pemerintahan. Saat itu, Menko Polsoskam sebagai pemegang mandat menerjemahkan situasi politik darurat tidak sama dengan keadaan darurat sebagaimana yang ada dalam Undang-undang Nomor 23 tahun 1959.
Belum genap satu tahun menjabat Menko Polsoskam atau lima hari setelah memegang mandat, ia didesak mundur pada 1 Juni 2001 oleh pemberi mandat karena ketegangan politik antara Presiden Abdurrahman Wahid dan DPR. Jabatan pengganti sebagai Menteri Dalam Negeri atau Menteri Perhubungan yang ditawarkan presiden tidak pernah diterimanya.
Kabinet Gotong Royong pimpinan Presiden Megawati Soekarnoputri melantiknya sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) pada 10 Agustus 2001. Merasa tidak dipercaya lagi oleh presiden, jabatan Menko Polkam ditinggalkannya pada 11 Maret 2004. Berdirinya Partai Demokrat pada 9 September 2002 menguatkan namanya untuk mencapai karier politik puncak. Ketika Partai Demokrat dideklarasikan pada 17 Oktober 2002, namanya dicalonkan menjadi presiden dalam pemilu presiden 2004.
Setelah mengundurkan diri dari jabatan Menko Polkam dan sejalan dengan masa kampanye pemilu legislatif 2004, ia secara resmi berada dalam koridor Partai Demokrat. Keberadaannya dalam Partai Demokrat menuai sukses dalam pemilu legislatif dengan meraih 7,45 persen suara. Pada 10 Mei 2004, tiga partai politik yaitu Partai Demokrat, Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia, dan Partai Bulan Bintang secara resmi mencalonkannya sebagai presiden dan berpasangan dengan kandidat wakil presiden Jusuf Kalla.
Ringkasan karier
  • Dan Tonpan Yonif Linud 330 Kostrad (1974-1976)
  • Dan Tonpan Yonif 305 Kostrad (1976-1977)
  • Dan Tn Mo 81 Yonif Linud 330 Kostrad (1977)
  • Pasi-2/Ops Mabrigif Linud 17 Kujang I Kostrad (1977-1978)
  • Dan Kipan Yonif Linud 330 Kostrad (1979-1981)
  • Paban Muda Sops SUAD (1981-1982)
  • Komandan Sekolah Pelatih Infanteri (1983-1985)
  • Dan Yonif 744 Dam IX/Udayana (1986-1988)
  • Paban Madyalat Sops Dam IX/Udayana (1988)
  • Dosen Seskoad (1989-1992)
  • Korspri Pangab (1993)
  • Dan Brigif Linud 17 Kujang 1 Kostrad (1993-1994)
  • Asops Kodam Jaya (1994-1995)
  • Danrem 072/Pamungkas Kodam IV/Diponegoro (1995)
  • Chief Military Observer United Nation Peace Forces (UNPF) di Bosnia-Herzegovina (sejak awal November 1995)
  • Kasdam Jaya (1996-hanya lima bulan)
  • Pangdam II/Sriwijaya (1996-1997) sekaligus Ketua Bakorstanasda
  • Asospol Kassospol ABRI/wakil Ketua Fraksi ABRI MPR (Sidang Umum MPR 1998)
  • Kassospol ABRI/ Ketua Fraksi ABRI MPR (Sidang Istimewa MPR 1998)
  • Kepala Staf Teritorial (Kaster ABRI (1998-1999)
  • Menteri Pertambangan dan Energi (sejak 26 Oktober 1999)
  • Menteri Koordinator Politik Sosial Keamanan(Pemerintahan Presiden KH Abdurrahman Wahid)
  • Menteri Koordinator Politik Dan Keamanan(Pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri) mengundurkan diri 11 Maret 2004
  • Presiden Republik Indonesia (2004-2009)
  • Presiden Republik Indonesia (2009-2014)

Penugasan
Jenderal TNI (Purnawirawan) Susilo Bambang Yudhoyono yang pernah ditugaskan dalam sebuah operasi di Timor-Timur pada periode 1979-1980 dan 1986-1988 ini meraih gelar doktor (PhD) dalam bidang Ekonomi Pertanian dari Institut Pertanian Bogor (IPB) pada 3 Oktober 2004. Pada 15 Desember 2005, ia menerima gelar doktor kehormatan di bidang ilmu politik dari Universitas Thammasat Bangkok (Thailand)[8]. Dalam pidato pemberian gelar, ia menegaskan bahwa politik merupakan seni untuk perubahan dan transformasi dalam sebuah negara demokrasi yang damai. Ia tidak yakin sepenuhnya kalau politik itu adalah ilmu.
Penghargaan
  • Tri Sakti Wiratama (Prestasi Tertinggi Gabungan Mental Fisik, dan Intelek), 1973
  • Adhi Makayasa (lulusan terbaik Akabri 1973)
  • Satya Lencana Seroja, 1976
  • Honor Graduate IOAC, USA, 1983
  • Satya Lencana Dwija Sista, 1985
  • Lulusan terbaik Seskoad Susreg XXVI, 1989
  • Dosen Terbaik Seskoad, 1989
  • Satya Lencana Santi Dharma, 1996
  • Satya Lencana United Nations Peacekeeping Force (UNPF), 1996
  • Satya Lencana United Nations Transitional Authority in Eastern Slavonia, Baranja, and Western Sirmium (UNTAES), 1996
  • Bintang Kartika Eka Paksi Nararya, 1998
  • Bintang Yudha Dharma Nararya, 1998
  • Wing Penerbang TNI-AU, 1998
  • Wing Kapal Selam TNI-AL, 1998
  • Bintang Kartika Eka Paksi Pratama, 1999
  • Bintang Yudha Dharma Pratama, 1999
  • Bintang Dharma, 1999
  • Bintang Maha Putera Utama, 1999
  • Tokoh Berbahasa Lisan Terbaik, 2003
  • Bintang Asia (Star of Asia), 2005, oleh BusinessWeek
  • Bintang Kehormatan Darjah Kerabat Laila Utama, 2006, oleh Sultan Brunei
  • Doktor Honoris Causa, 2006, oleh Universitas Keio
  • Darjah Utama Seri Mahkota, 2008, oleh Yang DiPertuan Agong Tuanku Mizan Zainal Abidin
  • 100 tokoh Berpengaruh Dunia 2009 kategori Pemimpin & Revolusioner Majalah TIME, 2009, oleh TIME
Susilo Bambang Yudhoyono juga pernah dicalonkan untuk menjadi penerima penghargaan Nobel perdamaian 2006 bersama dengan Gerakan Aceh Merdeka dan Martti Ahtisaari atas inisiatif mereka untuk perdamaian di Aceh.
Masa kepresidenan
MPR pada periode 1999–2004 mengamandemen Undang-Undang Dasar 1945 UUD 1945 sehingga memungkinkan presiden dan wakil presiden dipilih secara langsung oleh rakyat. Pemilu presiden dua tahap kemudian dimenanginya dengan 60,9 persen suara pemilih dan terpilih sebagai presiden. Dia kemudian dicatat sebagai presiden terpilih pertama pilihan rakyat dan tampil sebagai presiden Indonesia keenam setelah dilantik pada 20 Oktober 2004 bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla. Ia unggul dari pasangan Presiden Megawati Soekarnoputri-Hasyim Muzadi pada pemilu 2004.
Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme (KKN) sebagai prioritas penting dalam kepemimpinannya selain kasus terorisme global. Penanggulangan bahaya narkoba, perjudian, dan perdagangan manusia juga sebagai beban berat yang membutuhkan kerja keras bersama pimpinan dan rakyat.
Di masa jabatannya, Indonesia mengalami sejumlah bencana alam seperti gelombang tsunami, gempa bumi, dll. Semua ini merupakan tantangan tambahan bagi Presiden yang masih bergelut dengan upaya memulihkan kehidupan ekonomi negara dan kesejahteraan rakyat.
Susilo Bambang Yudhoyono juga membentuk UKP3R, sebuah lembaga kepresidenan yang diketuai oleh Marsilam Simandjuntak pada 26 Oktober 2006.[9] Lembaga ini pada awal pembentukannya mendapat tentangan dari Partai Golkar seiring dengan isu tidak dilibatkannya Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam pembentukannya serta isu dibentuknya UKP3R untuk memangkas kewenangan Wakil Presiden, tetapi akhirnya diterima setelah SBY sendiri menjelaskannya dalam sebuah keterangan pers.[1]
Layanan SMS Presiden
Sekitar bulan Juni 2005, Presiden SBY memulai layanan pesan singkat (SMS) ke nomor telepon selulernya di 0811109949 namun esok harinya terjadi gangguan teknis karena banyaknya SMS yang masuk dan sekarang diganti cukup dengan SMS ke 9949 setelah itu SMS akan dipilih dan disampaikan ke presiden. Nomor 9949 adalah tanggal lahir beliau (9 September 1949).
Tanggal 28 Juni 2005, Presiden SBY mengirimkan SMS kepada masyarakat dengan nama pengirim Presiden RI yang berisi tentang pencegahan narkoba.[10] Kebenaran SMS ini sudah dikonfirmasikan dan juru bicara Presiden menyatakan berbagai SMS akan menyusul.