Translate

Jumat, 31 Agustus 2012


Keperawatan Gagal Ginjal Pada Lansia -

Keperawatan Gagal Ginjal Pada Lansia

Gagal ginjal akut adalah penurunan fungsi ginjal secara tiba-tiba, tapi tidak seluruhnya dan reversibel. Kelainan ini mengakibatkan peningkatan BUN (Blood Urea Nitrogen) serum dan kreatinin. Lansia cenderung mengalami GGA yang bersifat progresif yang mengakibatkan peningkatan morbiditas. 20% penderita dengan gagal ginjal akut mengalami kerusakan ginjal yang berat, untuk itu setiap orang yang merawat lansia harus dilengkapi dengan kemampuan untuk mengevaluasi gagal ginjal akut .

Etiologi

Diklasifikasikan dalam 3 kelompok, yaitu:

1. Pra ginjal atau sirkulasi
Terjadi akibat kurangnya perfusi ginjal dan perbaikan dapat terjadi dengan cepat setelah kelainan tersebut diperbaiki, misalnya hipovolemia atau hipotensi, penurunan curah jantung dan peningkatan viskositas darah.

2. Ginjal atau parenkimal
Akibat penyakit pada ginjal atau pembuluhnya. Terdapat kelainan histologi dan kesembuhan tidak terjadi dengan segera pada perbaikan faktor praginjal atau obstuksi, misalnya nekrosis tubular akut, nekrosis kortikal akut, penyakit glomerulus akut, obstruksi vascular akut dan nefrektomi.


3. Pasca ginjal atau obstruksi
Terjadi akibat obstruksi aliran urin, misalnya obstruksi pada kandung kemih,uretra,keduaureter,dansebagainya.

Penyebab gagal ginjal akut pada usia lanjut berbeda dengan penyebab gagal ginjal akut pada orang dewasa. Pada usia lanjut penyebab gagal ginjal akut berturut-turut sebagai berikut :
• sebagian besar (50%) karena dehidrasi atau gangguan elektrolit,
• obstruksi merupakan 40% penyebab GGA, terutama hipertrofi prostat,
• kelainan ginjal primer hanya merupakan sebagian kecil (10%) dari gagal ginjal akut pada usia lanjut.

Diagnosa

Diagnosis kelainan pra ginjal ditegakkan berdasarkan adanya tanda-tanda gagal ginjal akut (biasanya oliguria dengan kenaikan kreatinin dan ureum plasma) urin yang terkonsentrasi dengan retensi natrium sehingga konsentrasi natrium urin rendah, dan perbaikan bila faktor pra ginjal dihilangkan. Umumnya penyebab jelas diketahui.

Kemungkinan obstruksi harus dipertimbangkan sejak awal. Biasanya diperlukan pemeriksaan berupa memasukkan kateter ureter dan USG ginjal.

Pada kelainan instrinsik, penyebab paling sering adalah nekrosis tubular akut. Terjadi kerusakan yang parah tapi reversibel pada sel-sel tubulus, biasanya akibat syok atau nefrotoksin. Gejala biasanya gagal ginjal dengan oliguria akut sembuh spontan dalam 1-3 minggu. Dapat pula disebabkan obstruksi tubular akut, reaksi alergi, dan sebagainya. Gambaran klinisnya berupa gagal ginjal dengan oliguria akut, oliguria berat atau anuria.
Diagnosis pasti ditegakkan dengan biopsi ginjal untuk mengetahui

Komplikasi
• Jantung : edema paru, aritmia, efusi pericardium.
• Gangguan elektrolit : hiperkalemia, hiponatremia, asidosis.
• Neurologi: iritabilitas neuromuskular, tremor, koma, gangguan kesadaran dan kejang.
• Gastrointestinal: nausea, muntah, gastritis, ulkus peptikum, perdarahan gastrointestinal.
• Hematologi : anemia, diastesis hemoragik.
• Infeksi : pneumonia, septikemia, infeksi nosokomial.

Penatalaksanaan
Perbedaannya dengan gagal ginjal kronik adalah pasien memiliki kemungkinan lebih besar memerlukan terapi spesifik dengan cepat. Lebih terlihat sakit, lebih jelas oliguria, dan lebih terpapar kemungkinan komplikasi akut seperti hiperkalemia dan perdarahan saluran cerna.

Penatalaksanaan yang terpenting adalah mengetahui dimana letak kelainannya. Kemudian gagal ginjal ditatalaksana sampai fungsinya kembali.

Bila kelainannya pra ginjal, perbaikan dapat langsung terjadi bila faktor pencetusnya dihilangkan.
Namun pada beberapa kasus, perbaikan baru terjadi setelah beberapa jam.

Pada kasus obstruksi, penyebab harus dihilangkan secara permanent karena dapat menyebabkan gangguan fungsi tubulus yang berat. Diuresis masif dapat terjadi setelah obstruksi akut dihilangkan. Jika kehilangan cairan tidak segera diganti, dapat terjadi dehidrasi berat atau hipernatremia.

Penatalaksanaan secara umum adalah :

1.Diagnosa dan tatalaksana penyebab
Kelainan pra ginjal
Dilakukan pengkajian klinis meliputi faktor pencetus, keseimbangan cairan dan status dehidrasi. Kemudian diperiksa konsentrasi natrium urin, volume darah dikoreksi, diberikan diuretik, dipertimbangkan pemberian inotropik dan dopamine.
Kelainanginjal
Dilakukan pengkajian klinis, urinalisa, mikroskopik urin , dan dipertimbangkan kemungkinan biopsi ginjal, arteriografi, atau tes lainnya.
Kelainan pasca ginjal
Dilakukan pengkajian klinis meliputi apakah kandung kemih penuh, ada pembesaran prostat, gangguan miksi, atau nyeri pinggang. Dicoba memasang kateter urin, selain untuk mengetahui adanya obstruksi juga untuk pengawasan akurat dari urin dan mengambil bahan pemeriksaan. Bila perlu dilakukan USG ginjal.

2. Penatalaksanaan gagal ginjal
• Mencapai dan mempertahankan keseimbangan natrium dan air. Masukan natrium dibatasi hingga 60 mmol/ hari dan cairan cukup 500 ml/hari di luar kekurangan hari sebelumnya atau 30 ml/jam di luar jumlah urin yang dikeluarkan jam sebelumnya. Namun keseimbangan harus tetap diawasi.
• Memberikan nutrisi yang cukup. Bila melalui suplemen tinggi kalori atau hiperalimentasi intravena.
• Mencegah dan memperbaiki hiperkalemia. Dilakukan perbaikan asidosis, pemberian glukosa dan insulin intravena, penambahan kalium, pemberian kalsium intravena pada kedaruratan jantung.
• Mencegah dan memperbaiki infeksi, terutama ditujukan terhadap infeksi saluran nafas dan nosokomial. Demam harus segera dideteksi dan diterapi. Kateter harus segera dilepas bila diagnosis obstruksi kandung kemih dapat disingkirkan.
• Mencegah dan memperbaiki perdarahan saluran cerna. Feses diperiksa untuk mengetahui adanya perdarahan dan dapat dilakukan endoskopi. Dapat pula dideteksi dari kenaikan rasio ureum: kreatinin, disertai penurunan hemoglobin. Biasanya antagonis histamin H2 (misalnya ranitidin) diberikan pada pasien sebagai profilaksis.
• Dialisis dini atau hemofltrasi sebaiknya tidak ditunda sampai ureum tinggi, hiperkalemia, atau terjadi kelebihan cairan. Ureum tidak boleh melebihi 30-40 mmol/liter. Secara umum, continous hemofltration dan dialisis peritoneal paling baik dipakai di ruang intensif, sedangkan hemodialisis intermiten dengan kateter subklavia ditujukan untuk pasien lain dan sebagai tambahan untuk pasien katabolik yang tidak adekuat dengan dialisis peritoneal atau hemofiltrasi.
3. Penatalaksanaan organ lain
Umumnya pada pasien dengan kegagalan multiorgan, prognosisnya lebih buruk.

Prognosa

Kematian biasanya disebabkan karena penyakit penyebab, bukan gagal ginjal itu sendiri. Prognosis buruk pada pasien lanjut usia dan bila terdapat gagal organ lain. Penyebab kematian tersering adalah infeksi (30-50%), perdarahan terutama saluran cerna (10-20%), jantung (10-20%), gagal nafas (15%), dan gaga) multiorgan dengan kombinasi hipotensi, septikemia, dan sebagainya. 

Kamis, 30 Agustus 2012


     

 Penyakit Gagal Ginjal


Penyakit Gagal Ginjal adalah suatu penyakit dimana fungsi organ ginjal mengalami penurunan hingga akhirnya tidak lagi mampu bekerja sama sekali dalam hal penyaringan pembuangan elektrolit tubuh, menjaga keseimbangan cairan dan zat kimia tubuh seperti sodium dan kalium didalam darah atau produksi urine.

Penyakit gagal ginjal ini dapat menyerang siapa saja yang menderita penyakit serius atau terluka dimana hal itu berdampak langsung pada ginjal itu sendiri. Penyakit gagal ginjal lebih sering dialamai mereka yang berusia dewasa, terlebih pada kaum lanjut usia.

A. Penyebab Gagal Ginjal

Terjadinya gagal ginjal disebabkan oleh beberapa penyakit serius yang didedrita oleh tubuh yang mana secara perlahan-lahan berdampak pada kerusakan organ ginjal. Adapun beberapa penyakit yang sering kali berdampak kerusakan ginjal diantaranya :

  • Penyakit tekanan darah tinggi (Hypertension)
  • Penyakit Diabetes Mellitus (Diabetes Mellitus)
  • Adanya sumbatan pada saluran kemih (batu, tumor, penyempitan/striktur)
  • Kelainan autoimun, misalnya lupus eritematosus sistemik
  • Menderita penyakit kanker (cancer)
  • Kelainan ginjal, dimana terjadi perkembangan banyak kista pada organ ginjal itu sendiri (polycystic kidney disease)
  • Rusaknya sel penyaring pada ginjal baik akibat peradangan oleh infeksi atau dampak dari penyakit darah tinggi. Istilah kedokterannya disebut sebagai glomerulonephritis.

Adapun penyakit lainnya yang juga dapat menyebabkan kegagalan fungsi ginjal apabila tidak cepat ditangani antara lain adalah ; Kehilangan carian banyak yang mendadak ( muntaber, perdarahan, luka bakar), serta penyakit lainnya seperti penyakit Paru (TBC), Sifilis, Malaria, Hepatitis, Preeklampsia, Obat-obatan dan Amiloidosis.

Penyakit gagal ginjal berkembang secara perlahan kearah yang semakin buruk dimana ginjal sama sekali tidak lagi mampu bekerja sebagaimana funngsinya. Dalam dunia kedokteran dikenal 2 macam jenis serangan gagal ginjal, akut dan kronik.

B. Tanda dan Gejala Penyakit Gagal Ginjal

Adapun tanda dan gejala terjadinya gagal ginjal yang dialami penderita secara akut antara lain : Bengkak mata, kaki, nyeri pinggang hebat (kolik), kencing sakit, demam, kencing sedikit, kencing merah /darah, sering kencing. Kelainan Urin: Protein, Darah / Eritrosit, Sel Darah Putih / Lekosit, Bakteri.

Sedangkan tanda dan gejala yang mungkin timbul oleh adanya gagal ginjal kronik antara lain : Lemas, tidak ada tenaga, nafsu makan, mual, muntah, bengkak, kencing berkurang, gatal, sesak napas, pucat/anemi. Kelainan urin: Protein, Eritrosit, Lekosit. Kelainan hasil pemeriksaan Lab. lain: Creatinine darah naik, Hb turun, Urin: protein selalu positif.

C. Penentuan Diagnosa Gagal Ginjal

Seorang Dokter setelah menanyakan riwayat kesehatan penderita dan tanda serta gejala yang timbul, untuk menentukan adanya/terjadinya kegagalan fungsi ginjal maka Beliau akan melakukan pemeriksaan fisik yang difokuskan pada kemungkinan pembesaran organ ginjal atau pembengkakan sekitar ginjal. Apabila dicurigai terjadinya kerusakan fungsi ginjal, maka penderita akan dikonsultasikan kepada seorang ahli ginjal (Nephrologist).

Selanjutnya dilakukan pemeriksaan laboratorium baik darah ataupun urine guna melihat kadar elektrolit sodium dan potassium/kalium. Pada kasus-kasus tertentu tim medis mungkin melakukan pemasangan selang kateter kedalam kantong urine (bladder) untuk mengeluarkan urine. Bila diperlukan, Tim medis akan menyarankan pemeriksaan pengambilan gambar struktur ginjal dengan metode Ultrasound, Computed tomography (CT) scans atau dengan cara Magnetic Resonance Imaging (MRI) scans. Bahkan ada kemungkinan dilakukannya tindakan biopsy, yaitu pengambilan contoh (sample) jaringan ginjal.

D. Pengobatan dan Penanganan Gagal Ginjal

Penanganan serta pengobatan gagal ginjal tergantung dari penyebab terjadinya kegagalan fungsi ginjal itu sendiri. Pada intinya, Tujuan pengobatan adalah untuk mengendalikan gejala, meminimalkan komplikasi dan memperlambat perkembangan penyakit. Sebagai contoh, Pasien mungkin perlu melakukan diet penurunan intake sodium, kalium, protein dan cairan. Bila diketahui penyebabnya adalah dampak penyakit lain, maka dokter akan memberikan obat-obatan atau therapy misalnya pemberian obat untuk pengobatan hipertensi, anemia atau mungkin kolesterol yang tinggi.

Seseorang yang mengalami kegagalan fungsi ginjal sangat perlu dimonitor pemasukan (intake) dan pengeluaran (output) cairan, sehingga tindakan dan pengobatan yang diberikan dapat dilakukan secara baik. Dalam beberapa kasus serius, Pasien akan disarankan atau diberikan tindakan pencucian darah {Haemodialisa (dialysis)}. Kemungkinan lainnya adalah dengan tindakan pencangkokan ginjal atau transplantasi ginjal.

E. Tindakan Pencegahan Terserang Penyakit Ginjal

Kita yang dalam kondisi "merasa sehat" setidaknya diharapkan dapat melakukan pemeriksaan kedokter/kontrol/laboratorium. Sedangkan bagi mereka yang dinyatakan mengalami gangguan Ginjal, baik ringan atau sedang diharapkan berhati-hati dalam mengkonsumsi oabat-obatan seperti obat rematik, antibiotika tertentu dan apabila terinfeksi segera diobati, Hindari kekurangan cairan (muntaber), Kontrol secara periodik. Semoga artikel ini berguna bagi Anda yang membutuhkan, Terima kasih.



Minggu, 26 Agustus 2012


Contoh Ikrar Syawalan Bahasa Jawa


Di tengah tradisi Syawalan yang erat di masyarakat, sering kita dihadapkan pada tugas menjadi wakil keluarga untuk membacakan ikrar di depan semua anggota trah. Tugas mendadak ini sering membuat kita pusing tujuh keliling, terlebih jika harus dalam Bahasa Jawa. Nah, untuk meringankan tugas sobat sekalian, berikut Blogger Boedhi & Ning berikan contoh ikrar Syawalan Bahasa Jawa.


Bismillahirohmaanirohiim,
Assalaamu’alaikum Warohmatulloohi Wabarokaatuh,

Alhamdulillahirobbil’alamiin, puja puji syukur sumongga kita konjukaken dhumateng Gusti Alloh Ingkang Maha Kuwaos, ingkang sampun paring rohmat, hidayah, lan inayah-Ipun saenggo kita saged ngleksanakaken Syawalan Trah Suryo Kromo kanthi wilujeng. Mugi-mugi hadicara puniko samangke saged kaleksanan kanthi sae, soho nambah raketipun kaluwarga ageng Trah Suryo Kromo . 

Ingkang kawulo hurmati, Para Sepuh, Pinisepuh Trah Eyang Suryo Kromo, Sanak Kadang Magersari, lan Kadang Werda Taruna ingkang kawulo tresnani,

Matur nuwun awit paring wekdalipun dhumateng kulo. Saderengipun kawulo nyuwun pangapunten cumantoko ngadek sak wentawis wonten ngerso jengandika sami, awit nuhoni dhawuhipun para kadang supados hamakili matur saking putra wayah kaluwarga ageng suwargi Eyang  Suryo Kromo .

Ingkang sepindah, karono puniko dinten Riyadi, putra wayah ngaturaken Sungkem Pangabekti dhumateng Pinisepuh sedaya.

Ingkang Kaping Kalih, karono wekdal puniko dinten ingkang sae, sedaya putra wayah ngaturaken sedaya kalepatan, sae ingkang kasengaja, punopo mboten kasengaja dhumateng Para Sesepuh, Pinisepuh, Sanak Kadang, Magersari, lan mitro ruwang sedayanipun. Mugi-,mugi kalepatanipun putro wayah saged kaparingan pangapunten awit saking pangestunipun Para Sesepuh sedaya.

Ingkang sak lajengipun, putro wayah sedaya nyuwun donga pangestu mugi-mugi angenipun lelumban wonten samudraning bebrayan pinaringan ayem tentrem, lajeng inkang taksih pasinaon pinaringono kelancaran, lan ingkang wonten puruk tinebihno ing rubedo.

Cekap semanten anggen kawulo matur. Mbok bilih wonten tumpangsuhipun, mboten puniko hangirangi subo sito hananging awit saking cublukipun pangertosan kawulo.

Akhiru kalam,
Wabillahi taufik wal hidayah
Wassalammu’alaikum Warohmatulloohi Wabarokhaatuh.

Demikian contoh ikrar Syawalan dalam Bahasa Jawa. Tentu masih banyak kekurangan dan ketidaksempurnaan dalam ikrar ini namun setidaknya sobat dapat menambahkan poin-poin penting serta tata bahasa yang lebih tepat. Semoga bermanfaat dan selamat bertugas.