Translate

Jumat, 29 April 2011

Hamba mencari pasangan sempurna. Lelah hati dan jiwa.

Hamba mencari pasangan sempurna. Lelah hati dan jiwa.

oleh Soma Jenar pada 16 Januari 2010 jam 2:07

Sampai suatu malam, ketika keheningan mengambang di udara, berderinglah sebuah telepon selular yang teronggok di atas sajadah harapan. Kala itu hamba tidur lelap, mencipta mimpi yang samar. Hamba dibangunkan oleh gemuruh suara ring tone. Anehnya, suara selular itu tidak lagi menggelayutkan melodi seperti biasanya. Suaranya aneh tapi nikmat dan menyejukkan...

“Halo, siapa anda? Mengapa membangunkan hamba? Biarkan hamba beristirahat barang sejenak.”

“Betulkah kau mencari pasangan yang sempurna?” Dengan terbata-bata hamba bilang,

“Ya…ya..hamba mencari pasangan yang sempurna. Mampukah anda mengabulkan keinginan hamba yang belum terwujud ini?” Suara itu kembali berujar.

“Berbaringlah, lalu tutuplah matamu. Bukalah ketika suaraku tak terdengar lagi.” Hamba ikuti keinginannya.

Hamba tutup mata hamba, dan berbaringlah. Riangnya hati hamba, sebentar lagi hamba akan berjumpa dengan pasangan sempurna. Jodoh hamba akan hadir. Ah, suara itu hening. Hamba mulai memicingkan mata. Hamba lihat di sekeliling. Mengapa yang terlihat hanya gumpalan-gumpalan tanah yang kecoklatan? Mengapa begitu sejuk? Kemudian hamba melihat pakaian hamba.

Putih! Semua serba putih. Bukankah ini kain kafan? Alam barzah, pikir hamba. Lalu hamba melihat sesosok tubuh datang menghampiri, begitu bercahaya, tampan rupawan.

“Siapa anda?”
“Hamba adalah amalan anda. Hamba tercipta dari anda, pasangan sempurna yang anda ciptakan sendiri. Menikahlah dengan hamba, sambil menunggu semua manusia kembali ke alam sunyi ini.”

Begitulah kabar hamba kali ini. Ada lagi yang mau mencari pasangan sempurna?

· · Bagikan · Hapus
    • An Nisa Idrak Assalamualaikum warahmatullahi wabarakhatuh...... SubhanAllah, cerita yang menarik kaka.. Pasangan jiwa itu kelaklah yg mjd saksi atas apa apa saja yg tlah kt perbuat semasa hdp didunia. Allahhuakbar semoga hidp kita dirahmati Allah dunia akhirat dan berpulang dlm keadaan fitrah dan husnulhatimah.. BarakkAllah amin Allahhuma amin
      16 Januari 2010 jam 2:19 melalui Facebook Seluler ·
    • Paman Tang amien,smoga menjadi pelajaran yg baik bwt qt smua
      16 Januari 2010 jam 2:21 melalui Facebook Seluler ·
    • Soma Jenar
      Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakhatuh...

      SESUNGGUHNYA..Allah memandang pada usaha hambanya yang sentiasa berusaha bagi mendapatkan ridho dam kasih sayang-NYA..

      Marilah, kita rebut CINTA ILAHI,cinta sejati, cinta hakiki....
      ...
      BarakkAllah amin Allahhuma amin

      ^.^
      Lihat Selengkapnya
      16 Januari 2010 jam 2:36 ·
    • Luluk Evi Syukur Luar biasa.
      Sem0ga segala amal didunia menjadi pasangan yg amat indah kelak di akhrat.
      16 Januari 2010 jam 4:08 melalui Facebook Seluler ·
    • Tining Garuda kalau yang ini nggak usah ikut kuis take him out yo mas hehehehe....semoga ita selalu bisa beramal, mencaripasangan abadi...amiin....
      16 Januari 2010 jam 5:35 ·
    • Afnur Imsya subhanallah
      16 Januari 2010 jam 9:19 ·
    • Chomzyn Trisetiawan Alhamdulillah..
      16 Januari 2010 jam 10:16 melalui Facebook Seluler ·
    • Park Songko
      Ass......'Itu baru betul Cak. Kalau pasangan hidup dalam arti body dan konteks sosial, bukanlah hal yg sulit. Tinggal kita mau atau tidak, Dia mau atau tidak. Itu hanya masalah pilihan dan komitmen. Prioritas apa yg kita tetapkan. Namun bia...sanya manusia terjebak kata cinta. Yg bahkan cinta itu sendiri,....menurut kitab suci : cenderung sejiwa dengan keinginan untuk memiliki, sebagaimana harta benda/ kekayaan (keturunan merupakan bagiannya,..iya ketika itu dianggap simbol lain dari kekayaan/ pestise). Dimana itu tidak hanya sebagai berkah tetapi sering itu diingatkan oleh Allah swt dalam ayat2Nya sebagai cobaan. Cobaan....yaitu : pilihan diantara "keimanan dan kepemilikan". Ketika Cak Soma berpihak pada amal, saya meyakini itu benar sekali. Dgn ilustrasi prosa di atas, sangat mahfum Cak Soma memahamiNya. Tetapi juga musti diingat, melestarikan keturunan adalah kewajiban sekaligus kodrat penciptaan, sebagaimana kisah Nabi Muhammad SAW menangis ketika mendapati Sahabatnya tidak mau menikah karena lebih memilih ibadah sebagai pilihan yg haq. Ini konteks (tafsir saya dari thd sisi baginda Rasul) dilematis, dimana beliau tidak bisa berkata,..tetapi hanya bisa menangis. Karena ketika seseorang lebih mencintai TuhanNya dari apapun dan berjuang keras utk menundukkan segala godaan dari selainNya (sebagai cinta nomor 1) yg mana itu bisa disebut zuhud atau jihad an nafs (dalam konteks eksterm, karena segala apa yg ia inginkan lalu dicintai akhirnya memalingkan Ia dari mengingatNya), maka Ia tidak bisa dikatakan salah 100%, tetapi itu juga bukan sebuah kelaziman. Karena itu berlawanan dengan hukium penciptaan, sebagaimana ayat yg menjelaskan tentang pemeluk Nasrani (konteks sbg mukmin) yg aturan mereka sebelumnya (dianjurkan) tidak kawin/nikah bagi ketaatan sempurna, yg mana dgn ayat tsb hal itu dibantah dan itu bukan merupakan petunjuk Allah swt.

      Ya...kalo saran saya,..aspek cinta ini saya sepaham. Tetapi aspek melestarikan keturunan adalah wajib bagi yg mampu. Kriteria hanyalah maslaah kulit, yg penting tujuan utamanya. Kita manusia biasa,......perkawinan adalah salah satu jalan menjaga kehormatan, dan menjaga akidah juga (dalam dimensi sosiologis keberagamaan). KArena itu adalah jalan paling aman dan tepat. Bukan jalan pertapa yg berliku-liku dan curam.
      .....Satu hal, jika Cak Sma paham hal itu dgn baik, definisiku Cak Soma juga pasti paham bahwa cinta itu saudara dekat kebebasan. Kalau tidak salah sih....

      Wass....
      Lihat Selengkapnya
      16 Januari 2010 jam 11:16 ·
    • Lily Murdiana ‎.... aaaku kan menghilang... dalam mimpi yang sempurna... ____________________________
      16 Januari 2010 jam 16:37 ·
    • Nurul Cahyaning Yulianti terimakasih ya mas Jenar :)
      16 Januari 2010 jam 18:39 ·
    • Soma Jenar for all thanks friend....
      den songko matur nuwun, saran ditampung dab... ^.^
      btw suk nek gawe ulasan sing duuuuawaaaa yooo dab...hehehe..^.^
      16 Januari 2010 jam 18:42 ·
    • Anna Durachman bagus sekali note ini...

      ditunggu tlisan2ny mas ^^
      16 Januari 2010 jam 20:16 ·

Tidak ada komentar:

Posting Komentar