Anakku,
belahan jiwaku…..
Waktu
berlalu tanpa pernah kita sadari
Namun
pelukan sayang ibu tak pernah kehilangan arti
Dekapan
hangat ibu juga selalu menyertai
Doa
tulus ibu melekat erat dalam ayunan langkah merajut mimpi
Anakku,
jendela sanubariku…..
Perjuangan
itu kini sudah dihadapan
Saatnya
menjalani hidup dengan penuh kemandirian
Hadapi
tantangan dengan senyuman
Sapa
setiap kesulitan dengan keikhlasan
Raih bintang
dengan penuh harapan
Anakku,
lentera hidupku…..
Hidup
ini tidak terlalu mudah dijalani
Ada
kesulitan yang akan memperkaya hati
Tapi…..
Jadilah
pemenang layaknya juara sejati
Dengan
rendah hati dan luhur budi
Bertabur
kasih bersulam pekerti
Anakku,
bintang harapanku…..
Ayunkan
langkah dengan ringan hati
Gapai
setiap mimpi yang ada di sanubari
Bentangkan
asa agar menjadi nyata
Tuhanku,
ijinkan aku memohon…
Lindungi
anakku dalam teduh karunia-Mu
Bimbing
anakku di setiap persimpangan yang membuatnya bimbang
Beri
kemuliaan budi agar membuatnya berarti
Teteskan
kebesaran jiwa agar membuatnya bermakna
Sentuh
hatinya dengan semangat tulus untuk berbagi
Tanamkan
keyakinan terhadap kebaikan
Penuhi
tekadnya dengan kerja keras dan pantang menyerah
Teguhkan
pribadinya agar tidak mudah goyah
Tuhanku…..
Terima
kasih untuk karunia terindah ini
Terima
kasih untuk anugerah tidak ternilai ini
Buat Moendji
:
Selamat
Ulang Tahun Pertamamu ya Nak, semoga Moendji selalu sehat, bahagia dan diberi
kemudahan untuk meraih semua yang Moendji cita-citakan. Amin.
Mata ini memang masih
belum mau terpejam, walaupun jam di dinding sudah menunjukan jam 1,30. lewat 4
detik Mata ini benar-benat tidak mau terpejam
Semakin aku ingin untuk
memejamkan mata ini semakin sulit aku lakukan,,,,
Walaupun badan ini sudah
lelah dan letih, tapi mataku tetap tidak mau terpejam.
Semakin jelas bayangan –
bayangan belahan jiwa nun jauh disana hadir menemaniku.
Mereka hadir dipelupuk
mataku
Ya itulah kenyataan yang
harus aku hadapi kini
Semenjak aku memutuskan
untuk menemani ibuku yang sedang sakit maka semenjak itu pula aku meninggalkan
keluarga kecilku yang amat sangat aku kasihi teramat sangat aku kasihi
CINTA
SAYANG
cinta
Cinta dan sayang apakah
berdasarkan itu aku harus meninggalknnya mereka?
Kenapa aku harus dihadapkan
pada pilihan simalakama?
Apa memang tidak ada pilihan
lain lagi yang dilematis ini?
Apa memang ini
kesempatan?
Kesempatan yang kata
orang tidak mungkin datang dua kali
Mungkin banyak sekali
pertanyaan yang tidak perlu aku pertanyakan sekarang ini.
Karena aku yakin aku
bukan sendiri.
Tapi aku adalah aku yang
tetap seorang ayah bagi anakku
Dan akan tetap seorang
suami bagi istriku.
Aku tetap punya rasa
Ya rasa yang namanya
rindu
Walaupun keputusan untuk
pergi
Sudah aku pikirkan dengan
sepenuh hati
Tapi aku tetap rindu dan
sangat rindu pada belahan jiwaku
Malam.
Sudah semakin larut
Tapi mataku masih tidak
mau terpejam
Tak terasa sudah1 tahun kau hadir menemani kami
Kau hadir disaat hati ini lara
Kau buah cinta kami..kau penyejuk di jiwa ini
Kau memang kami damba, kami nanti
dengan sengenap jiwa
Anakku sayang..
Kau harapan kami tuk masa depan
Kau bisa membuat sedih jadi bahagia
Anakku sayang..
Kau kekuatan cinta yang tak ada tandingannya
Kala kau bahagia kami sangat bahagia
Kala kau sedih hati ini ikut bersedih bahkan lebih sedih dari yang kau rasa
Dikala kau sakit semua tubuh ini juga terasa sakit
Segenap jiwa kami berikan tukmu anankku
Sepenuh hati kami berjuang untukmu
Harapan kami padamu jadilah anak yang soleh
Anak yang berbakti pada semua
Anakku sayang do’a kami selalu untukmu
Selalu dan selalu …
Hanya untuk kebahagianmu
Muhammad Moendji Pangestu yang
tersayang buah hatiku yang paling berharga
malam telah melampaui garisnya
Dinihari mulai menjelma..
Tapi aku tetap hanyut dalam banyangan.
Aku terbayang kedua belahan jiwaku yang nun jauh disana
Menanti dan aku menanti mereka untuk berkumpul disini
Aku bermohon kepada MU Ya Ilahi
Semoga hari-hari yang kami tunggu itu
Akan cepat tiba..biar rasa cinta yang mendalami ini
Akan dapat kami satukan kembali
Cinta yang tak terpisahkan oleh jarak yang sangat jauh
Karena kau selalu ada dalam setiap do’a dan langkah kakiku
Buah hatiku…
Buah cintaku…
Pesanku
untukmu Anaknda Moendji
‘Telah kutaruh bening embun
dihatimu,
agar nyaman sesiapa bersanding denganmu.
Telah kusemburatkan terik
mentari di lisanmu,
agar lugas dan tegas ucap kebenaran dari lidahmu.
Telah kubangun karang pada
dinding jiwamu,
agar kokoh dan teguh menghadapi hempasan badai dunia.
Telah kutabur mewangi kesturi
pada tubuhmu,
agar setiap gerak lakumu berlimpah kasih.
Telah kutebar laut di bola matamu, agar luas cara pandangmu.
Berlayarlah di samudera
keabadian kasihNya, jangan pernah selingkuhi sembah padaNya, bentangkan layar
dadamu, tambatkan sauh di dermaga kerajaan ridhoNya’
(persembahan buat ananda EmHa Moendji Pangestu dari ayahanda; Soma
Jenar)
Nasihat
(..tuk Anakku)
Anakku….jika makanan telah
memenuhi perutmu
maka matilah pikiranmu dan kebijaksanaanmu
semua anggota badanmu akan malas melaksanakan Ibadah
serta hilang pula ketulusan dan kebersihan hati……..,
padahal dengan hati bersih manusia dapat menikmati lezatnya
berzikir..
Anakku….. aku sudah pernah
memikul batu batu besar..,
aku sudah pernah mengangkat besi besi berat
tapi tak pernah kurasakan sesuatu yang lebih berat dari pada
tangan yang buruk perangainya….
Anakku… aku sudah merasakan benda
yang pahit…..
tapi tak pernah kurasakan yang lebih pahit dari kemiskinan dan
kehinaan…..
Anakku… aku sudah mengalami
penderitaan dan kesusahan yang beragam
tetapi aku belum pernah merasakan…….
penderitaan yang lebih susah dari pada menanggung hutang……
Anakku…. ikutlah engaku pada
orang yang menggotong jenazah…
jangan kau ikut orang yang pergi kepesta………
karena jenazah akan mengingatkan engkau pada kehidupan yang akan
datang………..
sedangkan pesta akan membangkitkan nafsu duniamu…..
Anakku…. kalau sedari kecil
engkau rajin belajar dan menuntut ilmu dewasa kelak engkau….
akan memetik buah dan menikmatinya…..
Anakku berpeganglah pada
delapan wasiat para nabi
dalam menjalani hidup….
1. Jika kau beribadah pada Allah jagalah pikiranmu baik baik
2. Jika kau berada dirumah orang lain maka jagalah pandanganmu
3. Jika kau berada di tengah tengah majelis, maka jagalah
lidahmu….
4. Jika kau berada di jamuan makan jagalah perangaimu
5. Ingatlah Allah (Tuhanmu) selalu…
6. Ingatlah maut yang menjemputmu…
7. Lupakanlah semua budi baik yang telah engkau kerjakan pada
orang lain
8. Lupakanlah kesalahan orang lain terhadapmu……
(post ini merupakan kutipan=sumber tdk diketahui)