Translate

Jumat, 29 April 2011

HARGA SEBATANG LIDI ..............

HARGA SEBATANG LIDI ..............

oleh Soma Jenar pada 16 Maret 2010 jam 14:39

Tahukah anda mengapa sebatang sapu lidi begitu murah harganya? Begitu murahnya sampai-sampai ia jauh lebih murah daripada seteguk air penghilang dahaga. Padahal anda tahu, ia harus dipetik dari pepohonan kelapa yang ditanam di dusun-dusun jauh di pedalaman. Ia pun harus diserut, dihaluskan, diikat kuat agar mudah digunakan dan tak melukai tangan. Ia harus diangkut oleh banyak kendaraan, melewati banyak pasar, dan naik turun timbangan penawaran.

Karena, ia dipetik oleh tangan-tangan kecil yang tak menuntut banyak upah. Ia dijalin oleh wanita-wanita yang tak menghitung laba rugi. Ia juga dipikul oleh bahu-bahu legam pria yang tak terlalu mengerti transaksi jual beli. Sebatang sapu lidi itu begitu murah sampai di tangan kita, karena orang-orang itu tak menghitung jerih perih kerjanya. Mereka pun tak mengkalkulasi butir-butir keringatnya. Maka, mari kita sadari bahwa di balik kemurahan dan kemudahan yang kita cerap sekarang ini, terselip cerita tentang pengorbanan yang jauh lebih berharga ketimbang harga seluruh sapu lidi yang bisa kita beli.



dari milis motivasi
· · Bagikan · Hapus

    • Nuning Singadimedja benar, Soma ... demikian juga dengan tungku gerabah, atau daun pisang ...
      16 Maret 2010 jam 14:54 ·

    • Iymaz Scientist siip !
      16 Maret 2010 jam 16:27 melalui Facebook Seluler ·

    • Rien Show New Yang dibeli dari mbok mbok tua,bungkuk,lelah dan dahaga yg dtg dr desa,
      Yg menjual hanya 3ribu limaratus saja,
      Itupun msh ada yg tega menawar seribu rupiah saja,
      Padahal rumahnya gedong brhalaman luas, dan simbok penjual yg deprok ditanah
      Merelakannya dg berat hati,
      Karena ia bth membeli segelas air mineral pelepas dahaga..
      16 Maret 2010 jam 16:50 melalui Facebook Seluler ·

    • Sekargalih Sekarpadma adalah mbah penjual sapu lidi selalu lewat di pagi hari menjajakan dagangannya kesana sini demi sesuap nasi menghidupi cucu dan bini, tiap beli tak tega menawar lagi, terbayang ku takkan sanggup menjalani cerita ini...
      falsafah sapu lidi juga bagus... tks mas Soma...
      16 Maret 2010 jam 17:33 ·

    • Christina Darpi oh sapu you are my inspiration...thanks dab
      16 Maret 2010 jam 21:56 ·

Tidak ada komentar:

Posting Komentar