Translate

Sabtu, 30 April 2011

Ikhlaskan dan maafkan seluruh khilafku

Ikhlaskan dan maafkan seluruh khilafku

oleh Soma Jenar pada 22 November 2009 jam 22:59
 
Apa kabar sahabatku… ??
Lama nian kita tak jumpa dan tak
bertegur sapa
Saya yakin bukan karena kebencian
diantara kita
Sayapun yakin bukan karena apa – apa…
Tapi rutinitas kesibukan yang tlah
menjebak kita

Satu hal sebagai bahan renungan kita…
Tuk merenungkan indahnya malam pertama
Tapi bukan malam penuh kenikmatan
duniawiah semata
Bukan malam pertama masuk ke peraduan
Adam dan Hawa

Justeru malam pertama perkawinan kita
dengan Sang
Mauuut
Sebuah malam yang meninggalkan isak
tangis sanak
saudara
Hari itu…mempelai sangat dimanjakan
Mandipun…harus dimandikan
Seluruh badan kita terbuka….
Tak ada sehelai benangpun menutupinya. .
Tak ada sedikitpun rasa malu…
Seluruh badan digosok dan dibersihkan
Kotoran dari lubang hidung dan anus
dikeluarkan
Bahkan lubang – lubang itupun ditutupi
kapas putih…
Itulah sosok kita….
Itulah jasad kita waktu itu

Setelah dimandikan.. .,
Kitapun kan dipakaikan gaun cantik
berwarna putih Kain
itu …jarang orang
memakainya..
Karena bermerk sangat terkenal bernama
Kafan Wewangian
ditaburkan ke baju
kita…
Bagian kepala..,badan. .., dan kaki
diikatkan
Tataplah…. tataplah. ..itulah wajah kita
Keranda pelaminan… langsung disiapkan
Pengantin bersanding sendirian…

Mempelai di arak keliling kampung
bertandukan tetangga
Menuju istana
keabadian sebagai simbol asal usul kita
Diiringi langkah gontai seluruh keluarga
Serta rasa
haru para handai
taulan
Gamelan syahdu bersyairkan adzan dan
kalimah kudus
Akad nikahnya bacaan talkin…
Berwalikan liang lahat..
Saksi – saksinya nisan-nisan. .yang tlah
tiba duluan
Siraman air
mawar..pengantar akhir kerinduan

dan akhirnya…. .
Tiba masa pengantin..
Menunggu dan ditinggal sendirian…
Tuk mempertanggungjawab kan seluruh
langkah kehidupan

Malam pertama bersama KEKASIH..
Ditemani rayap – rayap dan cacing tanah
Di kamar bertilamkan tanah..
Dan ketika 7 langkah tlah pergi….
Kitapun kan ditanyai oleh sang Malaikat…
Kita tak tahu apakah akan memperoleh
Nikmat Kubur…
Ataukah kita kan memperoleh Siksa Kubur…..
Kita tak tahu…dan tak seorangpun yang
tahu….
Tapi anehnya kita tak pernah galau
ketakutan… .
Padahal nikmat atau siksa yang kan kita
terima
Kita sungkan sekali meneteskan air mata…
Seolah barang berharga yang sangat mahal…

Dan Dia Kekasih itu..
Menetapkanmu ke syurga.. Atau
melemparkan dirimu ke
neraka..
Tentunya kita berharap menjadi ahli
syurga…
Tapi….tapi ….sudah pantaskah sikap
kita selama
ini…
Untuk disebut sebagai ahli syurga ?????????

Sahabat…mohon maaf…jika malam itu
aku tak
menemanimu
Bukan aku tak setia…
Bukan aku berkhianat.. ..
Tapi itulah komitmen azali tentang hidup
dan kehidupan
Tapi
percayalah.. .aku pasti kan mendo’akanmu. ..
Karena …aku sungguh menyayangimu. ..
Rasa sayangku padamu lebih dari apa yang
kau duga
Aku berdo’a…semoga kau jadi ahli
syurga. Amien

Sahabat….. , jika ini adalah bacaan
terakhirmu Jika
ini adalah renungan
peringatan dari Kekasihmu Ambillah
hikmahnya… ..
Tapi jika ini adalah salahku…maafkan
aku….
Terlebih jika aku harus mendahuluimu. …
Ikhlaskan dan maafkan seluruh khilafku
Yang pasti pernah menyakiti atau
mengecewakanmu. ….
kalau tulisan ini ada manfaatnya.. ..
Silakan di print out dan kau simpan
sebagai renungan…
Siapa tahu …suatu saat kau ingat
padaku Dan…aku
tlah di alam lain….
Satu pintaku padamu…
Tolong do’akan aku…
· · Bagikan · Hapus

Tidak ada komentar:

Posting Komentar