Translate

Jumat, 06 Mei 2011

Panakawan

Kata panakawan berasal dari “pana” artinya paham benar atau arif, “kawan” artinya sahabat. Panakawan berarti sahabat yabg arif. Panakawan disebut juga “wulu cumbu”. Wulu artinya bulu, cumbu artinyakasih saying. Wulu cumbu maksudnya orange yang dikasih sayangi. Panakawan selalu baik, arif dan selalu disayang. Panakawan selalu mengabdi kepada satria yang berbudi luhur, yang selalu memperjuangkan kebenaran dan keagungan.
Panakawan terdiri dari Semar beserta anak-anaknya yaitu : Gareng , Petruk dan Bagong. Mereka adalah abdi setia Raden Arjuna, yang selalu dimintai pendapat dan nasehat.
Berdasarkan ilmu jiwa, Semar adalah lambing budi. Budi adalah kebajikan, perbuatan baik, manunggalnya cipta, rasa, karsa. Semar selalu merendahkan diri terhadap anak asuhnya, ia berbahasa lemah lembut sebagaimana layaknya seorang abdi.
Bentuk wayang Semar adalah bulat, melambangkan Semar bertekad bulat untuk mengabdi kepada kebaikan dan kebenaran. Jari tangan kiri Semar selalu menunjuk artinya Semar selalu memberi petunjuk yang baik dan benar. Tangan kanan menggenggam artinya yang baik itu sifatnya subyektif. Mata semar setengah tertutup dan melihat kearah atas artinya Semar adalah idealis, ideal pada hal-hal yang baik.
Gareng nama lengkapnya Nala Gareng. Nala artinya hati, Gareng artinya kering. Maksudnya orang yang kering perasaannya, tidak emosional karena semuanya didasarkan pada pikir. Nala Gareng adalah lambing pikir. Jari tangan kanan selalu menunjuk artinya menunjuk kepada kebenaran dan kenyataan. Tangan kiri terbuka lebar artinya pikir itu sifatnya obyektif atau terbuka. Gareng matanya juling, itu menunjukan cirri orang yang berpikir.
Petruk adalah labang rasa. Petruk tidak suka banyak berpikir, suka berbuat yang lucu-lucu, dia selalu riang gembira, ramah tamah dan suka tertawa. Tugas Petruk menghibur orang yang sedang susah. Hal ini nampak pada proporsi tubuh Petruk yang serba panjang. Badannya, kaki dan tangannya, hidungnya panjang semua. Orang yang tubuhnya berukuran panjang umumnya berjiwa sabar dan bersikap santai.
Bagong adalah anak Semar yang termuda. Bagong sebagai lambing karsa, kehendak atau kemauan. Bagong orang yang berkemauan keras. Ia suka mempertahankan pendapat, apa yang dikatakan itulah yang dikehendaki (Jw. Ngeyel). Suaranya serak-serak keras, matanya terbuka lebar.
Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong kalu dilihat dari wujudnya semua jelek, tetapi wujud jelek belum tentu jiwanya jelek. Wujud Panakawan yang jelek itu di dalamnya justru terkandung nilai-nilai yang baik dan luhur. Orang jawa bilang “giri lusi janma tan kena ing ina” artinya biar rupanya kelihatan jelek, tetapi jangan dianggap bahwa dia orang yang hina.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar