Translate

Jumat, 06 Mei 2011

Aksara Jawa

Aksara jawa berjumlah 20, apabila kita kupas dan dipahami akan mempunyai arti dan makna yang sangat dalam. Jika melihat dari jumlahnya, apakah kita pernah berpikir mengapa harus berjumlah 20, mengapa tidak 21, 22, 23 dan seterusnya. Tentunya pertanyaan itu sekilas biasa saja, tapi kalau kita berpikir dan merasakan pasti akan muncul pertanyaan-pertanyaan lagi yang membuat bingung. Selain itu, kebanyakan orang hanya bisa membaca, tapi sedikit yang mengerti akan makna dari akara jawa. Saya akan mengupas makna aksara jawa dari segi lafal dan segi jumlahnya.
ha  na  ca  ra  ka
ha : urip (hidup)
na : ana (ada)
ca : cipta
ra : rasa
ka : karsa
jadi : hidup ada jika terdapat cipta, rasa dan karsa
da  ta  sa  wa  la
da : donya (dunia)
ta : tansah
sa wa la : sarwo pasangan (saling berpasangan)
jadi : di dunia masing-masing saling berpasangan
contoh : siang dan malam.
Baik dan jelek dll.
pa  dha  ja  ya  nya
jika disambungkan menjadi 2 kata : padha jayanya
Jadi : Keduanya (pasangan tersebut) sama-sama kuat
ma  ga  ba  tha  nga
ma : sukma
ga : raga (badan)
ba : bathang (bangkai/mati)
tha : thatit (kilat)
nga : ngawiyat (hilang/kembali ke asal)
jadi : jika mati sukma akan pisah dengan badan, dan sukma akan kembali ke asalnya seperti kecepatan kilat.
Apabila diresapi sebenarnya hidup tidak sendiri dan tidak berdiri sendiri, maksudnya hidup dalam bahasa jawa URIP : Udaring Rasa Ing Pangrasa.
Kita hidup mempunyai rasa yang harus kita gunakan dalam kesehariannya, dengan berpatokan pada “Rasa, Rumangsa, lan Ngrasaake” semuanya harus manunggal dan tak terpisahkan.
Untuk mengupas dari segi jumlah, saya akan mengunakan tembung Othak-Athik Gathuk.
Angka sebenarnya hanya terdiri dari angka 0 (nol) sampai angka 9 (sembilan). Apabila angka 20 kita pisah akan terdiri dari angka 2 dan 0.
Angka 2 megandung makna sebuah pilihan yang harus dijalani hidup di dunia (baik atau jelek, senang atau sedih, surga atau neraka, dll). Semua itu bagian dari Lakon kita untuk menemukan Sejatine Urip yang merupakan bekal untuk menjadi hidup dalam arti yang sebenarnya.
Angka 0 (nol) berarti kosong atau tidak ada. Maksudnya kehidupan di dunia sebenarnya hanya fatamorgana yang merupakan angan-angan yang tiada hentinya, dan apabila hal tersebut tidak terkendali akan merusak dan menyesatkan manusia itu sendiri. Bahwa di jagat raya tidak ada yang abadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar