Di awal kehamilan yang harus dipersiapkan, yaitu :
- Kesiapan mental si ibuMenurut Tiffany Field, Ph.D, seorang peneliti dari University of Miami School of Medicine, Amerika Serikat, 10 % dari wanita yang terkena depresi ketika hamil dapat "menularkan" kesedihannya pada janin di dalam kandungannya. Ibu yang depresi akan meningkatkan hormon stres dan aktivitas otak si janin. Sehingga akibatnya, pas si kecil lahir menunjukkan gejala depresi. Misalnya tidur gelisah, atau menolak minum susu. Jadi untuk meghindari kemungkinan ini, sebaiknya calon ibu perlu mempersiapkan mental secara matang.
- Siap menghadapi perubahan bentuk tubuhCoba deh bandingkan pas sebelum hamil dan sesudah hamil. Pasti ada perubahan bentuk tubuh yang luar biasa. Pada saat hamil, seorang wanita bisa jadi sangat kritis dan tidak percaya diri pada penampilan barunya. Yang terpenting yakinkan diri sendiri kalau perubahan ini hanya untuk sementara.
- Siap menghadapi perubahan peranWanita yang sedang hamil biasanya banyak berkhayal tentang peran barunya nanti setelah melahirkan. Kesiapan wanita untuk menyandang peran barunya sangat penting jika tidak, calon ibu akan mengalami konflik yang berkepanjangan ketika hamil. Pada tahap tertentu konflik ini normal dirasakan oleh setiap calon ibu tapi jika terus menerus dialami akan memperburuk suasana hati.
- Kesiapan finansialKebutuhan finansial yang perlu dipersiapkan adalah:
- Biaya pemeriksaan, mulai dari bidan, dokter umum hingga doketr spesialis kandungan.
- Biaya melahirkan secara normal ( meliputi biaya persalinan di rumah bersalin atau rumah sakit, serta biaya penolong persalinan mulai dari bidan hingga dokter spesialis).
- Biaya melahirkan secara Caesar, bila persalinan normal tidak mungkin dilakukan.
- Biaya-biaya yang diperlukan untuk merawat bayi.
- Kondisi fisik harus optimalJika ingin melahirkan bayi yang sehat maka pada saat hamil si ibu harus menerapkan pola hidup sehat. Setidaknya tiga bulan sebelum hamil harus mempersiapkan segala sesuatunya khususnya fisik dan pola hidup.
- Jalani konseling prahamilLangkah awal adalah menjalani konseling sebelum menikah yaitu jasa pemeriksaan medis yang disertai nasihat lengkap untuk pasangan yang akan menikah. Konseling ini meliputi pemeriksaan fisik, laboratorium, radiologis, dann pemeriksaan genetika.
- Sembuhkan penyakit yang adaKalau sebelum hamil, seorang wanita mengidap penyakit tertentu, sebaiknya periksakan diri dulu ke dokter, karena penyakit tersebut harus disembuhkan terlebih dahulu. Bila si calon ibu menderita campak Jerman (rubela), cacar air dan herpes pada kehamilan muda, ketika organ-organ pada janin mulai terbentuk, maka penyakit ini dapat menyebabkan cacat pada janin.
- Hentikan minum pil KBSaat memutuskan untuk hamil, si calon ibu harus memutuskan menghentikan penggunaan pil KB atau alat kontrasepsi lainnya, karena pil KB mengandung hormon yang dapat mencegah ovulasi ( terlepasnya sel telur yang matang dari indung telur).
- Hindari rokok dan alcoholCalon ayah dan calon ibu segera menghentikan kebiasaan meroko dan minum minuman keras. Karena kadar tar yang terdapat dalam asap rokok yang terhirup ibu sebagai perokok aktif maupun pasif dapat menghambat pertumbuhan janin. Dalam tebakau terkandung nikotin yang dapat menyebabkan keguguran, bayi memiliki berat badan lahir rendah, lahir cacat bahkan meninggal setelah lahir.
- Jaga berat badanBerat badan si calon ibu diusahakan normal, artinya berat badab sesuai dengan tinggi badan. Kalau calon ibu memilik berat badan lebih, sangat tidak dianjurkan untuk mengurahi berat badan pada saat hamil. Selama kehamilan berat badan si ibu akan mengalami kenaikan, hal ini tergantung dari makanan yang dikonsumsi, berat janin, plasenta, peningkatan suplai darah ke rahim, jumlah air ketuban dalam rahim, jumlah cairan tubuh, penambahan penimbunan lemak, dan pembesaran organ tubuh (rahim dan payudara). Biasanya peningkatan berat badan yang normal selama hamil berkisar antara 6,5 – 15 kg.
- Perhatikan lingkungan kerjaPerhatikan lingkungan kerja karena ada pekerjaan-pekerjaan yang bisa member dampak negatif pada proses terjadinya pembuahan. Misalnya pekerjaan yang berhubungan dengan bahan kimia tertentu seperti gas, cairan, dan radiasi radioaktif atau peralatantertentu seperti mesin-mesin dan listrik. Perlu dihindari pekerjaan yang menuntut untuk mengangkat atau memikul beban berat secara berulang-ulang.
- Sering berolah ragaKalau sebelum hamil sudah terbiasa berolah raga secara teratur seperti jalan, berenang, bersepada atau jogging, ibu hamil tetap dapat melakukannya selama hamil. Namun sebaiknya dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter untuk mengetahui kondisi fisik dan olah raga yang boleh dilakukan. Berolahragalah sekurang-kurangnya 3 kali seminggu selama 20 menit setiap hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar